About Me

header ads

Catatan di Usia ke- 27 SMAN 1 Ngawen, “Wujudkan Sekolah Indah, dengan Cara yang Indah”




SMAN 1 Ngawen beberapa tahun yang lalu, masyarakat Ngawen khususnya dan Blora secara umumnya lebih mengenalnya sebagai SMA Tegal. Sekolah yang beralamatkan di jl. Raya Blora - Purwodadi Km. 17 Ngawen itu memang secara geografis terletak pertengahan antara Kecamatan Ngawen dan Kunduran, dan bangunan sekolah berdiri daerah ladang (red-tegal) yang cukup jauh dari area pemukiman warga.

Sebagai sekolah “pinggiran”, sekolah lebih tepatnya yang terletak di Desa Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora itu pada awalnya pertama kali hanya memiliki ruang Guru, Kepala Sekolah, Tata Usaha, BK, Perpustakaan, Lab dan 6 ruang kelas.

SMA 1 Ngawen Blora berdiri pada Tahun 1990. Menempati lahan yang luasnya + 16.275 m2 itu perlahan namun pasti mulai berbenah. Bahkan memasuki usia yang ke 27 ini perubahan yang cukup drastis Nampak terlihat dari fisik bangunan sekolah tersebut.

Hal itu selaras dengan tekad Ali Rozaq, Kepala SMA N 1 Ngawen dalam setiap kesempatan mengajak untuk mewujudkan sekolah yang indah dengan cara yg indah. Yang dimaksud adalah, indah lokasi, indah prestasi, serta indah budi pekerti.

Indah Lokasi


Dua setengah tahun yang lalu gedung sekolah tersebut masih tampak sangat sederhana, begitu pula pagar sekolah yang kontruksinya tidak tinggi dengan warna yang kusam, hal itu masih dibayangi rumput ilalang yang tumbuh disekitar sekolah tersebut.

Namun, semua itu kini telah berubah. Saat ini apabila kita berada di depan sekolah tersebut tampak gedung sekolah yang cukup megah lantai dua, pagar dan gapura sekolah pun yang dibangun semakin mempercantik sekolah tersebut.
          
Begitu masuk di lingkungan sekolah tersebut, suasana hijau dan asri seakan menyambut dengan hangat tiap warga sekolah yang datang. Taman sekolah merupakan bagian sekolah yang dibuat untuk menunjang keindahan sekolah. Keberadaan taman sekolah akan membuat kondisi lingkungan sekolah lebih nyaman, hijau, dan indah dipandang. Makanya tak heran, SMA N 1 Ngawen terpilih sebagai  sekolah Adiwiyata.

Untuk semakin mempercantik sekolah, beberapa bibit tanaman baru ditanam untuk memperhijau lingkungan sekolah. Pot-pot tanaman yang semula kurang indah pun dicat ulang dengan berbagai warna agar memperindah taman.

Keberadaan ayunan juga semakin memperindah taman sekolah, sehingga semakin membuat suasana nyaman saat menikmati istirahat belajar.

Suasana hijau taman-taman sekolah tersebut seakan makin lengkap dengan keberadaan Gazebo-gazebo yang dibangun ditiap sudut taman sekolah. Gazebo itu sendiri merupakan salah satu fasilitas dengan ruang-ruang terbuka sebagai alternatif tempat berkumpul/bersosialisasi dan melakukan kegiatan.
Selain sebagai tempat berkumpul, gazebo juga dapat digunakan sebagai tempat beristirahat dan bersantai para warga sekolah.

Keberadaan gazebo di SMA N 1 Ngawen merupakan suatu hal yang sangat berdampak positif. Sebanyak 5 gazebo diposisikan di tempat-tempat strategis agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Gazebo sekolah dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk bersantai sembari berkumpul untuk mendiskusikan berbagai hal.

Indah Prestasi

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasana, Efan Subiyantoro mengatakan, untuk tahun ini sebanyak 15 siswa SMAN 1 Ngawen dinyatakan lulus dan diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Pengumuman tersebut diberitahukan melalui website resmi http://pengumuman.snmptn.ac.id.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah mengumumkan bahwa calon mahasiswa lulus proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari siswa yang mengikuti SNMPTN.

Kepala SMA N 1 Ngawen, Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I. mengucapkan selamat kepada siswa yang telah lulus SNMPTN. Selain itu, beliau juga berharap bahwa siswa yang belum diterima SNMPTN tidak patah semangat dan berusaha lebih keras lagi di SBMPTN, UM, dan seleksi lainnya.

Sementara pada kegiatan lomba debat Bahasa Inggris tingkat SLTA yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, siswi SMAN 1 Ngawen berhasil meraih gelar juara tiga.

Prestasi non akademis untuk tahun ini yang layak dibanggakan sekolah tersebut adalah pada seleksi anggota Paskibraka tingkat kabupaten Blora, 15 siswa SMAN 1 Ngawen berhasil terpilih menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Blora.

Indah budi pekerti,


Harus diakui, saat ini pendidikan Budi Pekerti sudah mulai langka di telinga generasi baru bangsa kita karena memang pada saat ini sulit ditemukan dalam pembelajaran di sekolah- sekolah mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Padahal, pendidikan budi pekerti merupakan bagian penting dalam rangka melestarikan budaya bangsa kita yang luhur yakni budaya ketimuran serta sebagai pembentuk moral, perilaku, perangai, tabiat serta akhlaq yang baik dan bijak berdasarkan paduan akal dan perasaan yang baik juga terpuji bahkan menghindarkan diri dari perilaku tercela dan buruk.

Di SMAN 1 Ngawen, untuk mewujudkan konsep indah budi pekerti tersebut dibangun dengan pembiasaan bagi setiap warga sekolah dalam segala aktivitasnya tiap hari. Pembiasaan itu seperti, salaman pagi, berdoa pagi, kejujuran, peduli sosial.

Indikator berhasilnya membangun kebiasaan untuk peduli sosial diantaranya adalah, saat ada teman sekolah yang sedang sakit atau mengalami musibah, secara otomatis tanpa dikomando, anak-anak telah bergerak untuk iuran yang dipakai untuk menyumbang teman mereka yang sedang mengalami musibah.

Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar juga ditunjukan oleh SMAN 1 Ngawen yang pada jumat (17/5) yang lalu menyelenggarakan bhakti sosial (bhaksos) di Desa Trembulrejo dan Desa Klokah. Dalam kegiatan bhaksos tersebut, dibagikan sejumlah 150 paket sembako untuk masyarakat yang membutuhkan. 

Selain paket sembako, juga dibagikan 200 pcs takjil dan kurma yang dibagikan di depan SMAN 1 Ngawen, di Balai Desa Trembulrejo, serta Terminal Ngawen yang merupakan menjadi pusat keramaian.
Selain itu, sekolah juga mengumpulkan anggaran sosial yang diperuntukan untuk membantu siswa miskin, bantuan yang diberikan selama ini berupa peralatan sekolah dan lain sebagainya.

Bahkan, Ali Rozaq ke depan punya obsesi, sekolah nanti dapat ikut membantu mengentaskan kemiskinan keluarga siswa. Obsesi tersebut direalisasikan dengan cara membangun kesadaran anak-anak serta para guru untuk tiap hari ikhlas ber infaq.

Dengan adanya infaq tersebut diharapkan uang yang terkumpul, tiap bulannya dpat digunakan untuk membeli sapi, dan diberikan pada orang tua siswa yang benar-benar membutuhkan. Dengan konsep tersebut diharapkan mampu membantu dan mengurangi angka kemiskinan di lingkungan warga SMAN 1 Ngawen.

Sadar sebagai sekolah pinggiran, yang siswanya didominasi dari keluarga petani, dalam setiap kesempatan, siswa selalu ditekankan tentang pentingnya menjaga motivasi, meneguhkan tekad untuk menembus batas, dalam rangka menjemput impian. Dengan menjadikan pikiran positif sebagai magnet yang akan menarik semua peluang positif dan hasil yang seperti diharapkan. (Hry)

Posting Komentar

0 Komentar