REMBANG,- Wana Wisata Kartini Mantingan telah memenuhi target penghasilan yang dibebankan.
Namun hingga kini minim sekali perbaikan, mulai dari jalan masuk yang rusak, hingga keramik kolam yang pada mengelupas. Ini sangat merugikan pengunjung.
Wisata Kolam renang Mantingan adalah ikonnya kolam dengan airnya yang alami. Sehingga bagi pengunjung walaupaun jauh namun sering dikunjungi oleh para perenang dari blora maupun sekitar kota Rembang.
Walaupun di Rembang sendiri sudah ada wahana baru namun Wana Wisata Mantingan masih menjadi tujuan utama para pengunjung yang ingin berenang.
Administrator KPH Mantingan lewat KSS Agrowisata Kusnadi menyampaikan bahwa, sampai saat ini pengahasilan wana wisata sampai dengan bulan Oktober mencapai Laporan Pendapatan WW.
Kartini sd tgl. 15 Oktober 2023, RO Dalam bulan Oktober Rp.25.935.000,-Realisasi dalam bulan Oktober Rp. 19.073.000,-sedangkan realisasi Sampai dengan bulan Rp.330.489.000,-(89 ℅) dari RKAP 370,5 juta, yang sudah di setorkan ke bagian keuangan 321.757.000,- yang belum masuk setoran : Rp.8.732.000, -
Untuk target pengunjung tahun 2023 28.500 wisatawan, sampai dengan bulan oktober 21.314 wisatawan atau mencapai 75%. Kita masih ada 3 bulan Insha Allah nanti bisa tercapai.
" Karena nati bulan Desember menjelang tahun baru biasanya wisata Mantingan banyak pengunjung untuk berlibur dan berenang dengan keluarga, " ujarnya.
Perlu diketahui bahwa ikon kolam renang Mantingan sudah ada sejak jaman Belanda. Tahun 2023 wisata kita belum ada perbaikan sarana di wana wisata Mantingan. Mulai jalan masuk, kamar ganti yang rusak pintunya, tempat bilas, serta keramik kolam yang terkelupas tidak diganti.
Ini sangat dikeluhkan oleh pengunjung kolam. Dan itu sangat membahayakan bagi para penenang yang menginjak pecahan kolam bisa luka.
" Karena orang yang lama berendam dalam kolam kaki seperti berkeriput, dan itu rentan bila kena pecahan keramik bisa berbahaya, " ujar Bambang wisatawan asal Blora yang hampir tiap minggu berenang dengan keluarganya. (Sigit).
0 Komentar