About Me

header ads

PIPING TOHA

 

Piping tentu nama yang tidak asing bagi kalian, sosok ASN kontroversial suami Bu Kades, Desa Plantungan. Awalnya ngeboor dapatnya air bersih yang melimpah, sehingga diberikan dan dibagi-bagikan secara gratis ke banyak warga, sehingga hal tersebut memudahkan istrinya menjadi Kepala Desa. Tidak berhenti disitu, ngeboor lagi dan lagi. Kali ini dapatnya latung (minyak mentah), dengan chasing seadanya disedot dgn sibel atau pompa air listrik bukan sanyo, entah apa namanya, tentu kalian paham. 

kenapa nama Piping bersanding dengan nama Toha?, siapakah Toha?. Toha adalah sosok kontroversial lain dalam skala yang lebih besar, sama-sama membudidayakan sumur minyak tua maupun baru yang menghasilkan latung. Piping di Blora, Toha di Muba (Musi Banyuasin) Provinsi Sumatera Selatan.

Toha bupati adalah terpilih di Muba yang kemungkinan dilantik pada bulan Februari 2025 mendatang. Terpilih menjadi Bupati nyaris tanpa serangan fajar seperti Gubernur Maluku Utara Sherly Benny yang cantik itu. 

Musuh-nya Toha juga bukan calon kaleng-kaleng. Namanya Lucianty Pahri dia menjabat DPRD Prop Sumatera Selatan, sedangkan suaminya adalah Pahri Azhar menjabat periode kedua sebagai Bupati Muba. Tercatat di LHKPN kekayaan Lucu sebesar 500 Milyard, anda bisa membayangkan uang sebanyak itu jika dipakai untuk _serangan fajar_, tentu musuhnya berpikir 1.000 kali untuk mengimbanginya. Lucy pernah masuk penjara divonis 1,5 tahun, OTT KPK pada tahun 2015 begitu pula suaminya dihukum 3 tahun. Namun setelah keluar dari penjara hak-hak politik Lucy tidak dicabut, maju sebagai calon DPD dari Sumsel. Setelah menjalani hukuman 3 tahun Pahri sang suami meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. 

Suami istri tokoh Partai Amanat Nasional tersebut masih sangat populer, mereka tidak menutup-nutupi masa lalunya, mungkin dianggap semua itu kehendak Allah, di tahun 2024 Lucy yang masih sangat kaya maju sebagai kandidat Bupati Muba. Awalnya bakalan menjadi calon tunggal, ada 11 partai yang mengusungnya termasuk PDIP. PKB dan Nasdem belum menentukan dukungan, pada akhirnya kedua partai tersebut mengusung Toha sebagai musuhnya, fik dua lawan sebelas, David Vs Goliat.

Awalnya Toha tidak berkeinginan mencalonkan diri menjadi Bupati Muba, namun dorongan kelompok masyarakat semakin masif, akhirnya mau juga. Kelompok masyarakat tersebut mengaku malu pada Muba, karena selalu jadi berita Nasional soal korupsi. Fik kedua majunya Toha motivasinya adalah ingin memberantas korupsi di Muba.

Dalam debat cabup kedua yang diselenggarakan oleh KPUD Muba, Toha walk out, karena tidak diberi kesempatan bertanya pada rivalnya soal kenapa visi misinya Lucy tidak mencantumkan pemerintahan yang bersih. 

Lantas apa hubungannya Toha dengan Piping Plantungan ?,

Toha dan Piping sama-sama pelopor tambang sumur minyak tua yang menghasilkan patung atau minyak mentah. Awalnya Toha18 tahun lalu adalah staff lokal perusahaan yang mengelola sumur minyak tua, kalau di Blora mungkin seperti perusahaan PT. CGE (Cepu Geo Energy), atau Kokapraya atau UPN. Perusahaan tersebut menangani penambangan sumur minyak tua di Muba, angkat dan angkut latung di sumur minyak tua. Seiring berjalannya waktu, perusahaan tersebut habis ijinnya dan tidak diperpanjang. Sumur-sumur itupun terancam mangkrak keberadaannya, berbekal ilmu menejemen lama dalam pengelolaannya ?, Toha bermaksud meneruskannya.

Awalnya apa yang dilakukan Toha ?, juga illegal seperti yang dilakukan oleh Piping. Ditertawakan oleh banyak orang, dianggap gila. Pelan-pelan Toha membentuk perkumpulan masyarakat di Desanya, perkumpulan itulah yang menambang sumur minyak tua yang sudah ditinggalkan oleh perusahaan sebelumnya. Beda dengan Piping yang mengebor sendiri sumur-nya, hasilnya Toha kirim ke Pertamina, kalau Piping entah dikirim kemana. Fix ketiga Piping dan Toha sama-sama pelopor penambangan sumur minyak tua yang sudah terbengkalai. Toha berusaha melegalkan kegiatan penambangan sumur minyak tuatua-nya, juga berusaha agar Pemerintah Daerah juga mendapatkan manfaat dari minyak mentah tersebut lewat perusda atau BUMD. Karena Pertamina tentu tidak bisa terus menerus menerima pasokan minyak mentah dari perorangan atau perkumpulan tersebut. Maka perkumpulan mengirim minyak mentah ke Pertamina menggunakan bendera perusda atau BUMD kalau di Blora tentu PT. BPE namanya.

Fix keempat kegiatan yang dilakukan Toha dan Piping sama-sama menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian lokal di daerahnya. Awalnya 29 sumur, sekarang berkembang menjadi 500 sumur. Sepengetahuan penulis potensi sumur minyak di Blora lebih besar daripada di Muba, kita lebih terkenal dan mendunia dari pada Muba soal sumur minyak tua. Mulai yang ada Ledok, Semanggi, Nglobo, Bangowan, Trembes, Temetes, Plantungan, Kedinding, Candi, Petak dan lain sebagainya. Belum lagi ditambah sumur-sumur tambahan yang secara mandiri diboor sendiri oleh perseorangan di Plantungan, Soko, Gandu, Ngiyono dan lainnya.

Kembali lagi ke Toha, dari kegiatannya tersebut ekonomi Toha meroket, tercatat di LHKPN kekayaan Toha sebesar 50 Milyard dan tidak memiliki hutang !. 

Kekayaan Toha masih jauh dari Lucy, namun secara nyata Toha telah menjadi pelopor dan tokoh dalam membela ekonomi masyarakat lokal. Itulah sebabnya Toha merasa tidak perlu ikutan melakukan _serangan fajar_ seperti Lucy, dan Toha menang.

Waktu kampanye-pun acara banyak dipersiapkan dan dibiayai sendiri oleh kelompok masyarakat tersebut. Legalisasi minyak mentah dari sumur minyak tua tersebut memang menyangkut nasib puluhan ribu rakyat Muba, mereka merasa itu berkat jasa Toha.

Mengingat potensi yang ada di Blora ?, kapan puluhan ribu rakyat Blora membaik nasibnya karena sumur minyak tua ?, meskipun belum menjadi tokoh sekelas Toha ?, Piping sudah berani mengawalinya. Menumbuhkan dan membela ekonomi masyarakat lokal seperti Toha, tinggal menunggu Piping kaya, terkumpul 50 Milyard-nya seperti Toha, dan terakhir mari kita do'akan bersama Piping bisa menjadi Bupati Blora 2029 tanpa _serangan fajar_ seperti Toha. 

*) ditulis oleh Tejo Prabowo, ST - LSM Jati bumi Blora, 081391599909.

Posting Komentar

0 Komentar