About Me

header ads

Penanganan ATS di Blora Jadi Rujukan Daerah Tetangga

 

Upaya percepatan penurunan Anak Tidak Sekolah ( ATS) yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah dinilai cukup berhasil.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dindik Kab. Blora, Sunaryo, S.Pd, M.Si saat ditemui Media Edukasi di ruang kerjanya, Senin, (12/2/2025).

Menurut Kepala Dindik Blora, Sunaryo, dibandingkan dengan beberapa daerah tetangga, penanganan Anak Tidak Sekolah ( ATS) di Kabupaten Blora terbilang cukup baik.

Hal ini dibuktikan dengan kunjungan beberapa kabupaten lain untuk mempelajari strategi Blora dalam menekan angka ATS.

“Pada Mei 2024 lalu, beberapa kabupaten seperti Grobogan, Pati, dan Magelang datang ke Blora untuk belajar tentang penanganan ATS. Sebagai perbandingan, di Grobogan angka ATS mencapai 7.500 anak, sementara di Pati bahkan lebih tinggi, sekitar 22.000 anak,” jelas Sunaryo.

Menurutnya, langkah-langkah yang telah dilakukan Blora cukup efektif, tetapi tantangan masih ada, terutama dalam mengajak warga yang sudah menikah untuk kembali ke pendidikan.

“Kami berkomitmen untuk terus menurunkan angka ATS dengan target jangka panjang mencapai ‘zero ATS’. Ke depan, kami akan lebih intensif melibatkan berbagai pihak, terutama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), karena desa-desa yang paling memahami kondisi warganya,” tegasnya.

Sunaryo menambahkan bahwa program “Ayo Kembali ke Sekolah” akan terus digalakkan agar semua anak di Blora mendapatkan hak pendidikan yang layak.

“Pemerintah Kabupaten Blora berharap upaya ini bisa mengurangi angka ATS secara signifikan, sekaligus memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.”jelasnya.

Keberhasilan penanganan ATS juga diakui oleh United Nations Children's Fund (UNICEF). Hal itu terungkap saat UNICEF melakukan pendampingan untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) di Bappeda Blora, Agustus 2024 lalu. UNICEF menilai percepatan penurunan ATS di Blora bagus. 

Perwakilan dari UNICEF yang melakukan pendampingan di Blora tersebut, masing-masing Dr. Jasman Indradno, M.Si, Bahrul Ulum, S.E., M.Si dan Yuanita Marini Nagel.

Diketahui, Pemkab Blora melalui Dindik setempat berhasil kembalikan 4.000 Anak Tidak Sekolah (ATS) ke sekolah formal. Sementara itu, sekitar 1.000 ATS lainnya juga telah berhasil dikembalikan ke sekolah non formal (program kesetaraan paket B dan paket C).

Sekretaris Disdik Blora, Nuril Huda, jumlah ATS di Blora sempat di angka 6.480. Dari angka itu, dengan berbagai upaya yang dilakukan Disdik, ATS berhasil dikembalikan ke jalur pendidikan formal jumlahnya sekitar 4.000, dan 1.000 lagi dikembalikan ke jalur pendidikan non formal, seperti kejar paket B dan paket C.

''Sisanya, sekitar 1.400 lebih ATS yang rata-rata berdomisili di luar kota masih terus kita upayakan untuk kembali bersekolah baik formal maupun non formal/kesetaraan. Atau mungkin bisa dengan alternatif sekolah jarak jauh.

(***)

Posting Komentar

0 Komentar