REMBANG. Mediaedukasinet.com-Kasus dugaan pelecehan terhadap seorang siswi SMK N kembali terjadi di wilayah Kabupaten Rembang.
Kejadian memilukan ini terjadi di Dukuh Galgeneng di Kecamatan Sale jelang hari raya Idhul Adha. Kejadian itu langsung dilaporkan dan saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian
Berdasarkan Informasi dari awal mengenai insiden ini mencuat melalui pesan berantai di media sosial dan grup WhatsApp.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh Media dugaan pelecehan terjadi di rumah korban sendiri saat ia berada seorang diri dirumah
Awal mulanya kejadian seorang pria yang datang dengan alasan menagih utang. Karena orang tuanya tidak ada dirumah anaknya menjadi sasaran pelecehan seksual.
Ia memanfaatkan dan melancarkan aksinya karena orangtua korban sedang tidak berada di rumah.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Sale dan kini penanganannya dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Rembang.
Diduga pelaku ini adalah karyawan Perhutani KPH Kebonharjo. Adm Kebonharjo Rovi Tri Kuncoro ketika dihubungi Via WhatsApp Selasa (10/6) mengatakan bahwa akan mengikuti prosedur dan proses hukum yang berlaku serta menunggu penyelidikan dari Polres Rembang.
Kasus ini menyedihkan dan memprihatinkan dan sangat memalukan institusi Perhutani.
"Kami juga akan memberikan konseling semua karyawan agar kasus ini tidak terjadi di waktu mendatang," jelasnya.
Sanksi berat sudah menanti apabila bila nanti terbukti secara syah melalui pengadilan maka yang bersangkutan terancam dipecat dan diberhentikan tidak dengan hormat.
Kasat Reskrim Polres Rembang, Iptu Alva Zakya Akbar, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (07/06/2025), ia menyampaikan bahwa pelaku sudah diamankan di Mapolres Rembang.
“Perkara sudah ditangani Unit PPA. Pelaku sudah kami amankan. Untuk korban, saat ini masih belum dapat dimintai keterangan karena kondisi psikisnya belum stabil. Pemeriksaan lanjutan direncanakan pada hari Senin,” jelas Iptu Alva.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menambah daftar panjang tindak kekerasan seksual terhadap anak di Rembang. Warga berharap proses hukum berjalan transparan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta tidak ragu melapor jika menemukan dugaan kekerasan atau pelecehan di lingkungan sekitar.(Sigit)
0 Komentar