Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora, Siswanto, S.Pd., M.H, usai mengikuti kursus Politik di China selama 10 hari bersama 18 kader Partai Golkar dari Indonesia mengaku mendapatkan ilmu yang bisa diadopsi.
Menurut Ketua Umum Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI), menilai banyak yang mampu diadopsi oleh Republik Indonesia, dalam kemajuan Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) saat ini.
"Tiongkok saat ini menjadi negara yang memegang 17 persen perekonomian dunia. Tak hanya itu, pendapatan domestik regional bruto Tiongkok menjadi nomor dua di dunia," ungkap Siswanto, Kamis (02/10/2025).
Lebih lanjut, atas kemajuan yang dimiliki Tiongkok, Siswanto menyebutkan negara Indonesia memiliki banyak potensi dari berbagai sektor, untuk mengikuti jejak kemajuan tersebut. Namun ia menekankan pemerataan kawasan industri di beberapa daerah.
"Kata kunci sekarang adalah industrialisasi, kawasan Industri sangat urgent (penting) di daerah," katanya.
Menurutnya, melalui pembentukan kawasan industri mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan domestik regional bruto (PDRB).
"Nanti dari sana (tingginya serapan tenaga kerja) dapat memperkuat perekonomian daerah atau wilayah," terangnya.
Setelah rancangan industrialisasi di tingkat daerah, sambung Siswanto, negara dapat memperkuat pemerataan sistem pendidikan, untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
"Peningkatan SDM di daerah, dapat memunculkan inovasi. Nantinya hal itu dapat menjaga stabilitas politik hingga tingkat desa," ungkap Siswanto.
Lebih lanjut, Siswanto menceritakan beberapa daerah yang ia kunjungi di Tiongkok. Diantaranya Provinsi Fujian, Xinghai, hingga Beijing. Ia menyebutkan, tiga lokasi itu memiliki sistem industri yang tertata, bahkan sudah menggunakan green energy atau energi terbarukan.
"Di Xinghai, industrialisasi nya hingga tingkat pedesaan, disana menggunakan energi terbarukan. Bahkan sistem pertanian sudah mengusung industrialisasi, yang langsung berdampak pada perekonomian desa," terangnya.
Lebih lanjut, Siswanto mengungkapkan dalam kunjungan ke ibu kota Tiongkok atau Beijing menemui para profesor-profesor atau akademisi di ibukota tersebut.
"Ada banyak ilmu dan pengalaman langsung dari Tiongkok, saya praktek langsung tentang modernisasi di sana. Dari kemajuan pendidikan, integrasi industri desa hingga pusat, hingga inovasi dengan menggunakan energi terbarukan," terangnya.(***)



0 Komentar