About Me

header ads

DINKES Blora ajak Ingat pesan ibu

Swab test warga Desa Plumbon, Kecamatan Ngawen Blora usai meninggalnya Kades setempat, yang diduga terpapar virus corona. Tim kesehatan menemukan tujuh warga Plumbon dan empat warga Bandungrojo positif covid-19. Foto: dok/ist


MEDIA EDUKASI Pada kasus baru sehari sebelumnya, Kamis (24/12/2020), Dinkes mengeluarkan data tambahan warga Blora yang terpapar covid-19 sebanyak 93 orang, pasien sembuh 38 orang, dan pasien meninggal satu orang.

”Jajaran kami tidak libur. Kawan-kawan yang berhubungan dengan penanganan covid-19 tetap bekerja secara bergiliran,” kata pejabat Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Henny Indriyanti dalam keterangannya, Jumat (25/12/2020)

Menurut Henny, dengan tambahan kasus 80 warga terpapar virus corona berdasarkan lab-swab PCR yang pada Jumat (25/12/2020), kini keseluruhan warga Blora yang terdata positif covid-19 menjadi 2.709 orang.

Diakuinya, memang sepanjang Desember 2020 ini tidak ada hari tanpa tambahan kasus baru. Itulah kondisi pesebaran covid-19 di Blora meningkat cukup signifikan, dan pertambahan kasus baru yang mengkhawatirkan.

Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh pada Jumat (25/12/2020), bertambah 24 orang, dengan data keseluruhan pasien sembuh dari covid-19, berdasarkan hasil swab-lab Polymerase Chain Reaction (PCR), sudah mencapai 1.936 pasien.

Henny melanjutkan, pasien covid-19 yang meninggal pada Natal ini bertambah dua pasien. Sehingga selama pandemi virus corona pasien di Blora yang meninggal, totalnya sebanyak 122 pasien.

Pejabat Administrasi Umum Sekda Blora itu menambahkan, saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit umum (RSU) sebanyak 20 pasien, dan 631 pasien lainnya menjalani isolasi mandiri.

Mantan Kepala Dinkes itu menjelaskan, pihaknya hari ini menerima data tambahan terbaru pemeriksaan swab terhadap 86 sasaran. Jadi keseluruhan warga kabupaten penghasil kayu jati ini yang sudah menjalani swab test sebanyak 14.975 orang.

Sementara peta zonasi pesebaran virus corona saat ini ada satu dari 16 kecamatan di Blora, masuk level zona merah, atau zona risiko tinggi pesebaran virus corona, yakni Kecamatan Cepu.

Sebanyak 13 kecamatan, masing-masing Todanan, Japah, Kunduran, Ngawen, Banjarejo, Kota Blora, Jepon, Jiken, Sambong, Jati, Randublatung, Kedungtuban dan Kradenan masih zona orange, wilayah pesebaran risiko sedang virus corona.

Dua kecamatan lagi, Tunjungan dan Bogorejo, kini berstatus zona kuning (risiko rendah) pesebaran virus corona. Jadi tidak ada satu pun kecamatan dengan zona hijau atau zona nihil terpapar covid-19.

Ditambahkan dia, Pemkab Blora, terus menerus menghimbau warganya untuk tetap waspada terhadap virus corona, selalu pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci tangan pakai sabun.

”Kasus baru virus corona memang terus bermunculan. Data terpapar meningkat karena swab tes terus berjalan. Pemkab pun berharap, covid-19 segera hilang, dan pasien yang masih dirawat cepat sembuh,” pungkas Heny Indriyanti.

TIO-Riyan

MEDIA EDUKASI mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, lakukan 3M (Wajib Memakai Masker, Wajib Mencuci Tangan, Wajib Menjaga Jarak Hindari Kerumunan).

Posting Komentar

0 Komentar