About Me

header ads

Ditemukan Siswa Positif Covid, Dua Sekolah di Blora Kembali Belajar Daring

 


Usai sejumlah siswa dinyatakan positif covid-19, dua sekolah tingkat SMA/SMK di Kabupaten Blora kembali melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK,  Miftahul Ulum mengatakan Penyebaran penularan covid yang sangat cepat maka perlu diambil langkah-langkah preventif dengan menerapkan prokes yg ketat. 

Dikatakan oleh Miftahul Ulum, maka sesuai petunjuk dari Kacabdin, mulai hari ini jika suatu satpen ada yg positif maka satpen tersebut di PJJ kan selama 1 minggu.

"PJJ dilakukan sambil diadakan  evaluasi dan komunikasi dengan dinkes atau puskesmas dan satgas covid kecamatan atau kabupaten,"ujar Miftahul Ulum. 

Miftahul Ulum mengatakan si SMK Kunduran terdapat siswa yang positif covid-19, untuk itu saat ini sekolah sementara ditutup, dan pembelajaran dilakukan secara daring. 

Sementara itu,  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Ainur Rofiq mengatakan, dua sekolah yang kembali melakukan PJJ  adalah SMA 1 Blora dan SMKN Kunduran. 

"Untuk yang SMKN Kunduran ada 2 yang terpapar Covid -19, untuk yang SMA 1 Blora sayang kurang tahu karena itu ranah propinsi," kata Rofiq kepada wartawan, Rabu (16/2). 

Tatap Muka Dihentikan

Rofiq mengungkapkan, sesuai petunjuk Gubernur Jawa tengah, kegiatan PTM di dua sekolah tersebut dihentikan. 

"Itu petunjuk beliau bapak Gubernur. Sekolah sementara kembali daring.  PTM sementara ditiadakan," ucapnya. 

Dikatakan Rofiq, untuk jenjang SMP dan SD sampai saat ini belum ditemukan kasus siswa yang terpapar Covid -19. 

"Untuk SMP kami belum ada laporan.  Pembelajaran tatap muka 50 persen. Karena kita level 2," katanya. 


Hasil Swab Tes

Terpisah salah satu guru SMKN 1 Kunduran, Setyo Wahyu Saputro mengungkapkan, kasus Covid -19 di sekolahnya, bermula dari kegiatan swab test terhadap 267 siswa, yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di luar Kabupaten. Dari seluruh siswa yang menjalani swab test, terdapat 5 siswa yang dinyatakan reaktif. 

"Jadi swab itu sebagai syarat siswa yang mau PKL ke Kabupaten Boyolali. Mereka menjalani swab di Puskesmas dan 5 reaktif," katanya. 

Saat ini kelima siswa tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara kegiatan pembelajaran sekolah dilakukan secara daring. 

"Pembelajaran kita lakukan daring sampai tanggal 20 Februari mendatang. Hari ini sekolah kita lakukan penyemprotan disinfektan lagi" ucapnya. (***)

Posting Komentar

0 Komentar