REMBANG,-Panen Perdana Tanaman Tebu Perhutani KPH Mantingan lakukan Penandatanganan kerjasama dengan PG Trangkil.
Selain kerjasama dengan Perhutani PG Trangkil juga menandatangi kerjasama dengan LMDH Lestari Makmur desa Tanjung. Kegiatan Penandatanganan dilakukan di Ruang rapat KPH Mantingan. Selasa (8/8/23).
Turut hadir dalam penanda tanganan PLH Adm Mantingan Yeni Ernaningsih S. Hut,Waka Adm Mantingan Dwi Anggoro Kasih, Herman Hidayat kepala bagian tanaman Tebu PG Trangkil , LMDH lestari Makmur Desa Tanjung BKPH Sudo. Kecamatan Sulang.
Waka Adm Mantingan, Dwi Anggoro Kasih memaparkan bahwa, Keluasan tanaman tebu wilayah Mantingan saat ini 37,21 hektar dengan estimasi 67 ton per hektar. Dengan demikian untuk keluasan 37,21 hektar estimasi produktifitasnya di perkirakan mencapai 2493,07 ton.
" Untuk Per kwintal dari untuk Atm Perhutani dijual dengan harga 76.000 per kwintal termasuk biaya tebang muat angkut (TMA) selama tanaman tebu AMT memenuhi standar dari PG Trangkil, " jelasnya.
Sedangkan tebu yang kena bencana kebakaran akan dibeli PG Trangkil dengan harga 73.000/kwintal dalam masa giling.
PLH Adm Mantingan Yeni Ernaningsih mengatakan bahwa penanda tanganan ini adalah bentuk kerjasama yang saling menguntungkan ke dua belah pihak.
" Disisi lain untuk tenaga bongkar muat dan angkutan kita kerjasamakan dengan LMDH. Karena LMDH juga merupakan mitra Perhutani selama ini,”terang dia.
Lanjut dia, disisi lain tanaman tebu mandiri merupakan terobosan Perhutani dalam mengembangkan bisnis selain kayu jati.
" Hal ini juga ikut membantu pemerintah dalam ketersediaan kedaulatan pangan nasional utamanya kebutuhan gula dalam negri, " ucapnya.
Kepala bagian tanaman PG Trangkil Herman Hidayat menambahkan bahwa dengan adanya kerjasama yang disertai dengan penandatangan ini dapat mempermudah kami untuk menambah keluasan tanaman tebu di Perhutani, untuk wilayah di Jawa Tengah.
" Kami juga berharap untuk peningkatan kerjasama ini menjadi sinergitas BUMN dengan Perseroan Terbatas (PT), masyarakat dan juga para pengusaha tebu lokal. bentuk kerjasama ini tetap menganut kaidah-kaidah dan kearifan lokal sesuai dengan karateristik wilayah masin-masing," pungkasnya. (Sigit)
0 Komentar