About Me

header ads

Ngaliman Harapkan Bantuan Alsintan Bisa Tingkatkan Produktivitas Hasil Pertanian

Plt. Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kab. Blora, Ngaliman SH, berharap kelompok tani penerima alat pertanian bisa meningkatkan produktifitas hasil pertanian. 

Hal tersebut disampaikan Ngaliman saat Bimbingan Teknis Sarana & Prasarana Alat Pertanian di Hotel Al Madina, Rabu (13/9/2023).

Dijelaskan Ngaliman, kelompok tani diminta bisa mengelola bantuan alat mesin pertanian seperti traktor, mesin penyemprot, serta mesin panen.

"  Manfaatkan betul-betul dan bisa digunakan  anggota kelompok tani yang nantinya bisa menghasilkan produk pertanian yang semakin besar, " ujarnya. 

Dikatakan Ngaliman, kalau dulu mengolah tanah dengan sapi, maka sekarang bisa dengan alat mesin pertanian.

Plt. Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kab. Blora, Ngaliman SH.

" Efisiensi waktu, sehingga bisa menghemat waktu, menghemat biaya, " ucap Ngaliman. 

Lebih lanjut, Ngaliman berharap tidak ada penyelewengan bantuan, dan pihaknya setiap waktu akan melakukan monitoring satu tahun dua kali monitoring di lapangan, " ujarnya. 

Ngaliman meminta kelompok tani mampu memanfaatkan sebaik-baiknya sesuai fungsinya.

" Jangan dijual karena nanti kalau dijual akan berurusan dengan Aparat Penegak Hukum, " tegas Ngaliman. 

Sementara itu, Anggota DPR-RI Komisi IV, Firman Subagyo mengatakan, Bimtek sarana prasarana pertanian adalah sebagai upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam dalam rangka mengelola alsitan.

Anggota DPR-RI Komisi IV, Firman Subagyo 

" Masih banyak masyarakat yang hanya senang menerima, tetapi tidak mampu merawat, kata Firman. 

Menurut Firman Soebagyo, pada dasarnya program pemerintah yang menjadi salah satu komitmen dari Komisi IV DPR-RI adalah untuk membantu masyarakat.

Dikatakan Firman Soebagyo, mahalnya tenaga manusia membuat pemerintah mendistribusikan alsintan. 

" Ini merupakan program stimulus, ke depan tidak mungkin pemerintah bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan petani, " ucapnya. 

Untuk itu, ujar Firman harus ada mekanisme lain melalui pola kredit murah melalui perbankan untuk petani.

" Ini yang sedang saya diskusikan dengan teman-teman dari pusat maupun dari Jawa Tengah yang termasuk dinas, untuk mendapat kredit murah kredit lunak dengan tanpa jaminan, " jelasnya. (ms dhe&hd)

Posting Komentar

0 Komentar