About Me

header ads

Herman Willem Daendels Bukan Pahlawan Tapi Pelopor Penghapusan Feodalisme di Jawa


Ilustrasi Herman Willem Daendels

Ilustrasi Herman Willem Daendels

Herman Willem Daendels, gubernur jenderal Hindia Belanda (1808-1811), dikenal sebagai sosok yang tegas dan radikal. Ia dikenal sebagai “Marsekal Guntur” karena sikapnya yang tegas dan keras terhadap penyelewengan.

Salah satu kebijakan Daendels yang paling terkenal adalah upayanya untuk menghapus sistem feodal di Jawa. Sistem feodal adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan. Di Jawa, sistem feodal telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Daendels menganggap bahwa sistem feodal merupakan penghalang bagi kemajuan masyarakat Jawa. Ia berpendapat bahwa sistem feodal membuat masyarakat Jawa terbelakang dan tidak berdaya menghadapi ancaman dari luar.

Untuk menghapus sistem feodal, Daendels mengambil langkah-langkah berikut:

  • Membatasi kekuasaan raja-raja lokal.
    Daendels membagi wilayah Jawa menjadi sembilan prefektur, yang masing-masing dikepalai oleh seorang residen. Residen bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jenderal.
  • Mengangkat bupati sebagai pegawai pemerintah.
    Daendels mengubah kedudukan bupati dari penguasa tradisional menjadi pegawai pemerintah. Bupati bertanggung jawab kepada residen, jadi bukan sebagai penguasa tanah di Kabupatennya.
  • Menghapus Kasultanan Banten dan Cirebon.
    Meskipun niat Daendels sekedar menganggap bahwa kedua kerajaan tersebut merupakan ancaman bagi kekuasaan Belanda di Jawa, namun penghapusan dua kesultanan ini dianggap sebagai langkah riil reduksi cengkeraman feodalisme di tanah Jawa.

Kebijakan-kebijakan Daendels ini mendapat perlawanan dari para penguasa lokal, terutama dari raja-raja lokal. Namun, Daendels berhasil memaksa mereka untuk menerima kebijakannya.

Upaya Daendels untuk menghapus sistem feodal di Jawa tidak sepenuhnya berhasil. Namun, kebijakan-kebijakannya telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan masyarakat Jawa berikutnya.

Dampak Penghapusan Sistem Feodal di Jawa

Penghapusan sistem feodal di Jawa memiliki beberapa dampak, antara lain:

  • Pemerintahan menjadi lebih sentralistik.
    Kedudukan raja-raja lokal digantikan oleh residen, yang bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jenderal. Hal ini menyebabkan kekuasaan menjadi lebih terpusat di tangan pemerintah kolonial.
  • Masyarakat Jawa menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh luar.
    Kebijakan-kebijakan Daendels, seperti pembangunan jalan raya dan sekolah-sekolah, membuka peluang bagi masyarakat Jawa untuk berinteraksi dengan dunia luar. Hal ini turut mendorong kemajuan masyarakat Jawa.
  • Masyarakat Jawa menjadi lebih sadar akan hak-haknya.
    Kebijakan-kebijakan Daendels, seperti menghapus sistem perbudakan dengan cara merekrut mereka sebagai militer dan memperlakukan rakyat secara lebih adil, turut meningkatkan kesadaran masyarakat Jawa akan hak-haknya.

Kesimpulan

Herman Willem Daendels merupakan sosok yang kontroversial. Ia dianggap sebagai sosok yang kejam dan otoriter, namun juga sebagai sosok yang visioner dan berjasa dalam memajukan masyarakat Jawa.

Kebijakan Daendels untuk menghapus sistem feodal di Jawa merupakan langkah penting dalam perkembangan masyarakat Jawa. Kebijakan ini telah membuka jalan bagi kemajuan masyarakat Jawa dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih modern dan adil.

Punya sanggahan? Monggo diserat dan dikintun ke email redaksi  (Heri ireng)

Posting Komentar

0 Komentar