Pasangan Calon Bupati dan
wakil Bupati Arief Rohman dan Sri Setyorini (Asri) membawa visi sesarengan
mBangun Blora berkelanjutan.
Gus Arief, demikian panggilan akrab Arief Rohman mengatakan bahwa
visi itu dipilih lantaran membangun Blora perlu kerja sama dengan berbagai
pihak.
"Visi Sesarengan mBangun Blora ini kami pilih, karena PR yang
kami hadapi, tidak bisa dikerjakan sendiri, harus diselesaikan
bersama-sama," jelasnya.
"Oleh karena itu, kami ajak seluruh stakeholder, seluruh
lapisan masyarakat bersama-sama membangun Blora," jelasnya.
Lebih lanjut Arief berencana ingin meneruskan agenda pembangunan
yang telah dikerjakan.
Terutama program pembangunan di bidang infrastruktur.
Saat awal menjabat, kondisi sebagian besar jalan raya di Blora
yang saat itu banyak berlubang dan beberapa temuan keadaannya rusak parah,
padahal menjadi akses utama untuk mobilitas masyarakat dan publik, pelan-pelan
mulai dibenahi di bawah pemerintahan Mas Arief.
Di tahun pertamanya menjabat (2021), dia berhasil membangun jalan
sepanjang 40 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 90 miliar. Di tahun kedua
kepemimpinannya (2022), sepanjang 116 kilometer jalan berhasil dibangun dan
diperbaiki.
Anggarannya bahkan mencapai Rp 308 Miliar. Angka ini melebihi pendapatan APBD Blora yang sekitar Rp 200-Rp 300 miliar setiap tahunnya.
Meskipun tak sebanding dengan pendapatan daerah, tetapi percepatan pembangunan infrastruktur jalan raya memang menjadi komitmennya sejak awal menjabat.
Di tahun 2023, dengan memanfaatkan jejaring di pemerintah pusat,
Pemkab Blora berhasil membangun jalan kabupaten dengan skema anggaran dana
Inpres jalan. Satu diantaranya, membangun ruas jalan Randublatung-Getas yang
merupakan jalan penghubung menuju Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan total
anggaran sebesar Rp 53 Miliar.
"Mohon doanya, kami akan terus mengawal proses pembangunan
dua ruas jalan yang akan mendapat dana dari Inpres jalan. Yakni, pembangunan
ruas jalan lanjutan Getas-Ngawi dan ruas jalan Cabak-Bleboh, Kecamatan Jiken
batas Bojonegoro (Jawa Timur)," ungkap Bupati Arief kepada detikJateng,
Sabtu (14/9/2024).
Tak hanya jalan, untuk mendukung sarana pengairan di Kabupaten
Blora, sebagai suplai untuk pertanian dan sumber daya air, lagi-lagi dengan
kepiawaiannya memanfaatkan jaringannya di pusat, di Blora berhasil dibangun
Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah yang mampu menampung 14, 42 juta M3.
Kapasitas bendungan yang besar ini mengairi 650 hektare sawah dan ladang di tiga kabupaten sekaligus, yaitu Rembang, Pati dan Blora.
Selain Bendungan Randugunting, kini juga telah dimulai proses
pembangunan Bendungan Cabean di Kecamatan Todanan dan Karangnongko di Kradenan.
Bendungan-bendungan tersebut nantinya selain memiliki fungsi
konservasi juga untuk pariwisata.
Kemudian proyek Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) juga
digalakan terus untuk mengantisipasi kebutuhan pengairan masyarakat untuk
pertanian dan mengantisipasi datangnya kekeringan.
Bagi Gus Arief, membangun Blora, kalau hanya mengandalkan APBD
kabupaten tidak akan cukup.
"Oleh karena itu pembangunan infrastruktur perlu sinergi
dengan Pemerintah Pusat."
"Apalagi di beberapa daerah di Blora tentu ingin merasakan
pembangunan jalan," jelasnya.
Selain infrastruktur, Arief menilai ada beberapa sektor yang juga
perlu mendapat perhatian seperti kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia,
pertanian, peternakan, perikanan, hingga seni budaya.
"Sektor-sektor tersebut insyaallah akan menjadikan fokus
perhatian kami," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta doa dan dukungan kepada
masyarakat Blora agar bisa melanjutkan agenda pembangunan yang belum
terealisasi, saat dirinya menjabat 3,5 tahun sebagai Bupati Blora.
"Tentunya, kami mohon doa restu dari seluruh lapisan masyarakat yang ada di Blora, sehingga pasangan Asri bisa menang dan bisa menjalankan amanah yang diharapkan oleh masyarakat Blora," paparnya. (***)
0 Komentar