REMBANG, mediaedukasinet.com- Rumah dinas Asper Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang merupakan bangunan tua di jaman Belanda.
Bangunan yang masih kokoh itu terkesan angker dan mistis.
Bagian bangunan itu terbagi beberapa kamar, bahkan bagian samping dulunya digunakan sebagai penjara.
Pantauan awak media, Rabu (2/10/24) beberapa pejabat Perhutani yang menempati rumah itu sering mendengar orang menangis, orang bahkan sampai orang minta tolong.
Cerita cerita itu turun temurun dari pegawai perhutani yang pernah menempati rumah dinas di Asper Ngiri karena pejabat yang menempati takut.
Asper BKPH Ngiri Ryan Surya Putra ketika ditemui awak media mengatakan bahwa sejak ditugaskan sebagai Asper BKPH Ngiri ia harus menempati rumah dinasnya yang kebetulan merupakan bangunan tua di jaman Belanda.
Lanjut Ryan, bangunan yang terletak di pinggir kawasan hutan dan terlihat menyendiri itu masih terlihat kokoh hingga Sekarang.
"Hampir 1 tahun yang lalu saya berpindah tugas dari Salatiga ke BKPH Ngiri," tuturnya.
" Kesan pertama, lokasi berada di ujung selatan Desa ngiri dan posisi paling tinggi membuat susana lingkungan sekitar sejuk angin sepoi-sepoi dengan pemandangan Desa Sendangmulyo Dukuh Ngiri," sambungnya.
Tembok kokoh tak termakan usia menunjukan kebanggan tersendiri dengan peninggalan rumah dinas jaman Belanda.
"Mitos rumah jaman Belanda tak lepas dari cerita mistis yang suda melekat di masyarakat Desa Sendangmulyo, Dukuh Ngiri tentang penunggunya "nonik Belanda"," ujarnya.
Namun demikian sampai dengan sekarang, Ryan masih merasa rumah dinas ini merupakan aset peninggalan yang sangat berharga menunjukan kejayaan Perhutani jaman dulu.
"Agar anak cucu kelak tahu bahwa bangunan Rumah Dinas ini menjadi saksi sejarah pengelolaan kawasan hutan di Kabupaten Rembang,"pungkasnya. (Sigit).
0 Komentar