Sinyal Ujian Nasional (UN) akan kembali digelar pada tahun 2026 semakin kuat. Hal ini merespon beragam tanggapan, dari akademisi hingga praktisi.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora merespons positif wacana kembali
diadakannya ujian nasional (UN). Hal itu penting untuk kembali memacu
motivasi belajar siswa .
Sekretaris Disdik Kabupaten Blora Nuril Huda menjelaskan, bahwa kembali
bergulirnya UN masih sebatas wacana. Belum ada surat resmi dari kementerian
terkait hal itu. ’’Belum ada surat resmi dari kementerian terkait wacana itu.
Kalau ada ada surat resmi ya kami baru sikapi,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, jika memang ada UN pada tahun ajaran ini, maka
pihaknya siap-siap saja. Sebab, UN bukan hal baru. ’’Kalau ada UN, kami siap.
Itu kan hal lama yang sudah tidak jalan. Misal ada lagi, kami tinggal
starter lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, rata-rata pihak sekolah di Blora mendukung wacana
UN. Sebab, bisa menjadi pelecut siswa belajar. ’’Rata-rata sekolah justru
pengin ada ujian. Sehingga, ada standardisasi lulusan,” tuturnya.
Kabar soal kembalinya UN kali pertama dihembuskan Menteri Pendidikan
Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Ia memberikan sinyal, UN akan kembali
diberlakukan pada tahun ajaran 2025/2026.
Namun, sampai saat ini belum ada kepastian. Kementerian juga belum
memberikan surat edaran resmi. Meski belum ketok palu, masyarakat terlanjur
berisik. Bahkan, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Dilansir detikEdu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)
Abdul Mu'ti mengisyaratkan bahwa Ujian Nasional (UN) akan digelar kembali pada
2026. Namun, sistemnya akan berbeda.
"Ujian Nasional sudah siap secara konsep tetapi 2025 ini belum kita
laksanakan," kata Mu'ti kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Senin
(30/12/2024).
Mu'ti juga mengisyaratkan sistem dan nama UN juga akan berubah. Semuanya akan
diumumkan setelah Idul Fitri 2025 atau sekitar April 2025.
"Untuk tahun ajaran 2025/2026 bentuknya seperti apa, namanya apa, tunggu
sampai kita umumkan. Tapi tetap akan ada evaluasi, karena evaluasi itu adalah
amanah undang-undang. Tunggu sampai setelah Idul Fitri," tambahnya. (***)
0 Komentar