REMBANG, Mediaedukasinet.com-Banyaknya konflik antara Perhutani dengan masyarakat membuat target agro untuk Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) kurang lancar.
Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Ngiri, Supriyanto kepada awak media Selasa (25/3) menyampaikan bahwa sejak ia bergabung di Asper sekitar bulan Februari untuk agro agak tersendat utamanya di Resort Pemangku Hutan (RPH) kurang lancar.
"Awalnya kami memetakan dahulu dan mencari permasalahan mengapa RPH Sangrah kok sulit dalam penarikan agro dalam kawasan hutan," ucapnya.
Selanjutnya, Supriyanto menyampaikan pihaknya mengadakan pendekatan kepada para penggarap kawasan hutan dan juga tokoh tokoh masyarakat untuk mencari solusi gimana agar agro di RPH Sangrah bisa masuk.
"Selama ini agro dikuasai oleh Kelompok tani hutan dengan adanya kawasan hutan dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) apalagi banyak wilayah Sangrah yang masuk dalam Area KHDPK hampir 60%," terangnya.
Supriyanto mengatakan, dirinya langsung silaturohkhim dengan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Semut Ireng, Sirin dimana yang selama ini mendampingi par KTH hingga terbitnya SK 192 dan 287 tentang KHDPK.
Ia sangat mendukung Program agrowisata wilayah RPH Sangrah. Untuk KTH diwilayah dapat mensukseskan program Perhutani.
Sementara itu Kepala Desa Ronggo Mulyo Sutar menambahkan bahwa sudah menghimbau kepada semua penggarap untuk mematuhi Turan dalam penggarapan kawasan hutan, agar nantinya kawasan hutan yang kita garap dapat tetap lestari.
Mengingat cuaca saat ini cukup ekstrim. untuk Pesanggem selalu berhati hati dalam menjalankan tugasnya.
Perlu diketahui BKPH Ngiri terkenal konflik dengan Semut Ireng yang sekarang jadi smart yang agro tidak bisa ditarik. Sekarang justru sudah bisa ditarik Perhutani.
Karena dikuasai KTH terus keamanan juga sangat rawan karena hampir semua Wilayahnya masuk SK 192 dan SK 287 KHDPK.
Namun kemarin tgl 17 maret 2024, yang selama ini RPH ke Sangkrah tidak bisa dipungut agronya karena penolakan dari semut ireng dan selalu membuat BAP Kegagalan panen sekarang tidak lagi.
Bahkan sekarang sudah tersetor agro 100% dan berkat dukungan mereka keamanan BKPH Ngiri lebih kondusif dan juga masyarakat banyak yang menyadari betapa pentingnya hutan harus lestari. (Sigit)
0 Komentar