Blora – Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora menerapkan berbagai langkah efisiensi anggaran di sejumlah sektor, termasuk pemangkasan 50 persen anggaran perjalanan dinas serta pengurangan beberapa kegiatan operasional yang dianggap tidak mendesak.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkesda Kabupaten Blora, Edi Widayat, S.Pd, M. Kes., M. H., saat ditemui Media Edukasi usai acara talkshow di Alon-alon Blora, Sabtu (22/3/3025).
“Ada beberapa efisiensi yang kami lakukan di Dinkesda, terutama perjalanan dinas yang memang dipotong 50 persen, kemudian operasional, serta beberapa kegiatan yang tidak terlalu mendesak," jelas Edi Widayat.
Namun, Edi Widayat memastikan layanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembatu, Pos Kesehatan desa, Puskesmas keliling) tetap berjalan dan tetap dibuka untuk masyarakat,” .
Terkait dengan adanya bantuan dana dari cukai, Edi Widayat menjelaskan bahwa prioritas penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dialokasikan untuk membantu pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat Blora.
“Perioritas DBHCHT digunakan untuk bantuan iuran BPJS masyarakat Blora. Total bantuan iuran yang diberikan untuk masyarakat Kabupaten Blora mencapai Rp30 miliar,” ungkapnya.
Dengan langkah efisiensi ini, diharapkan anggaran yang tersedia dapat digunakan secara optimal untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Blora, khususnya dalam menjamin akses layanan kesehatan melalui BPJS. ( Mz dhe )
0 Komentar