Rina, tetangga dari Listiyana, istri korban kecelakaan lift crane di proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, mengungkapkan bahwa Listiyana kini pasrah mengenai biaya pendidikan anaknya.
Harapan akan bantuan dari pihak yayasan semakin menipis, sehingga Listiyana berusaha sebisanya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dengan berjualan.
“Saat ini, Listiyana sudah tidak bisa berharap banyak soal biaya pendidikan anaknya dari bantuan pihak yayasan. Dia pasrah dan berusaha sendiri dengan berjualan semampunya,” ujar Rina.
Rina juga menyampaikan bahwa dirinya memahami betul kondisi yang dialami keluarga korban, termasuk Sumar, salah satu pekerja yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Ia berharap pihak Yayasan Muhammadiyah dapat memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak korban, setidaknya sampai Sumar kembali bisa bekerja.
“Bantuan pendidikan ini tidak perlu muluk-muluk sampai sarjana, tapi setidaknya bisa membantu anak-anak korban sampai ayah mereka bisa bekerja kembali,” tambah Rina.
Hingga kini, pihak Yayasan Muhammadiyah belum memberikan pernyataan resmi terkait permintaan bantuan tersebut. Namun, keluarga korban masih berharap ada perhatian lebih terhadap kondisi mereka, terutama dalam hal pendidikan anak-anak yang terdampak akibat musibah ini.(ms dhe)
0 Komentar