Pemerintah Kabupaten Blora menargetkan omzet kotor dari sistem parkir satu pintu (One Gate) di Pasar Sido Makmur tembus hingga Rp 3 miliar per tahun.
Target ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Blora, Kiswoyo, pada Jumat (16/5/2025).
“Harapan kami, penerimaan bruto dari parkir bisa mencapai angka Rp 2,6 miliar hingga Rp 3 miliar per tahun,” ungkap Kiswoyo.
Menurutnya, pendapatan tersebut akan langsung masuk ke Kas Daerah (Kasda), secara bruto sedangkan untuk biaya operasional sistem One Gate ini tentunya melalui skema pembiayaan tersendiri, tidak bisa di potong lansung dari pendapatan bruto.
Ia menambahkan, penerapan sistem ini dinilai mampu meningkatkan efektivitas pengelolaan parkir sekaligus mendorong pendapatan asli daerah (PAD).
Kiswoyo menjelaskan bahwa tarif parkir yang diberlakukan saat ini telah mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 6 Tahun 2023.
Dengan dasar hukum tersebut, pihaknya telah menetapkan target perolehan harian dari parkir di Pasar Sido Makmur.
“Sebelum sistem One Gate diterapkan, target harian dari parkir hanya sekitar Rp 1,1 juta. Nantinya, kami optimis target ini bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat,” jelasnya.
Ia menegaskan, peningkatan pendapatan harian ini menjadi kunci untuk mengejar target tahunan.
" Jika sistem berjalan optimal, maka bukan tidak mungkin capaian hingga Rp 3 miliar per tahun bisa direalisasikan," ucapnya.
Mengenai sistem tarif, Kiswoyo mengatakan, masyarakat dan pedagang diberikan kebebasan untuk memilih antara parkir harian atau berlangganan.
Ia menilai, sistem berlangganan lebih ekonomis bagi pengguna yang memiliki frekuensi mobilitas yg tinggi keluar masuk area pasar.
“Parkir berlangganan atau tidak, itu pilihan. Kalau mobilitas tinggi kami sarankan untuk parkir berlangganan, jelas akan lebih hemat. Tapi kalau cuma sekali-sekali ke pasar, tidak berlangganan pun tak masalah,” pungkasnya.(***)
0 Komentar