About Me

header ads

Dinkesda Blora Sosiasalisasikan G1R1J, Kasus DBD di Kecamatan Japah Terkendali


Blora – Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora menggelar sosialisasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) di Pendopo Kecamatan Japah, Rabu (12/6/2025). 

Program ini digalakkan sebagai langkah konkret untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam mencegah dan mengendalikan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang masih menjadi ancaman kesehatan serius di wilayah tersebut.

Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forkopimcam Japah, Kapolsek, Danramil, kepala desa, dan para kader kesehatan desa. Dalam sambutannya, perwakilan Dinkes menekankan bahwa keterlibatan keluarga dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri merupakan kunci utama keberhasilan program.

“Dengan G1R1J, setiap rumah memiliki satu juru pemantau jentik. Ini strategi preventif yang terbukti efektif menekan angka DBD. Keluarga bukan hanya penerima manfaat, tapi pelaku utama dalam menjaga kesehatan lingkungannya,” ujar salah satu pejabat Dinkes Blora saat memberi arahan.

Subkoordinator Dinkesda Blora, Sutik, S.Kep., menambahkan bahwa G1R1J adalah bentuk konkret pelaksanaan PSN berbasis komunitas yang dilakukan rutin dan terstruktur.

“Langkah paling sederhana dan mujarab adalah membersihkan lingkungan sendiri. Kami ingin gerakan ini menjadi kebiasaan baru yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sutik menjelaskan bahwa gerakan ini juga akan menjangkau sektor pendidikan, dengan menyasar sekolah-sekolah agar kesadaran menjaga kebersihan lingkungan tumbuh sejak usia dini.

“Anak-anak perlu dibekali kesadaran kebersihan sejak awal. Karena itu, kami akan masuk ke sekolah-sekolah sebagai bagian dari edukasi G1R1J,” tambahnya.

Ia juga mengakui bahwa tantangan utama terletak pada membangun kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor menjadi sangat penting. Dinkesda terus menggandeng camat, kepala desa, tokoh masyarakat, hingga aparat keamanan untuk memastikan program berjalan maksimal.

Sementara itu, Camat Japah, drh. Tejo Yuwono menyatakan komitmennya mendukung penuh pelaksanaan G1R1J. 

Ia menegaskan sinergi antara pemerintah kecamatan, desa, dan Dinas Kesehatan menjadi kunci sukses pemberantasan DBD.

“Dari jajaran kecamatan hingga desa, kami siap mendukung. Ini bagian dari tanggung jawab kami dalam menjaga kesehatan masyarakat,” katanya.

Tejo juga mengungkapkan bahwa meski kader Jumantik telah ada di tiap desa, kehadiran inovasi baru seperti sistem pelaporan berbasis barcode menuntut adanya pelatihan ulang.

“Kami menilai perlu penyegaran. Pelaporan berbasis barcode ini butuh pemahaman teknis. Nantinya kader akan dipandu oleh tim dari pusat,” jelasnya.

Terkait situasi DBD di wilayahnya, Tejo menyebut kasus relatif terkendali, namun tetap menjadi perhatian. Ia berharap G1R1J dapat semakin menekan penyebaran penyakit tersebut.

“DBD masih menjadi tantangan. Tapi dengan gerakan ini, kami optimistis dapat menguranginya secara signifikan,” pungkasnya.

Dengan pelibatan seluruh lapisan masyarakat dan pendekatan yang terintegrasi, Dinkesda Blora yakin Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dapat menjadi garda terdepan dalam melawan DBD secara berkelanjutan. (Mz Dhe)

Posting Komentar

0 Komentar