REMBANG. Mediaedukasinet.com-Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang tahun 2025 membangun 6 titik Puskesmas pembantu (Pustu) di 6 kecamatan yang sudah dimulai pembangunannya.
Kepala DKK dr. Ali Shofii MM ketika disambangi media Senin (15/9/25) di kantornya mengatakan bahwa tahun ini DKK Kabupaten Rembang mendapatkan DAK fisik tahun 2025. Bila diuangkan nilainya ya sekitar 4,3 Milyar.
" Sebetulnya jumlah Pustu di Rembang ada 63 sudah cukup. dari 63 Pustu tersebar di 14 kecamatan. sesuai regulasi yang baru bahwa untuk 1 Pustu melayani 3 desa, namun untuk tahun 2025 pemerintah telah memprogramkan bahwa 1 desa ada 1 Pustu, tentunya masih kurang banyak," terangnya.
Lanjut dia, berkaitan dengan adanya regulasi baru pemerintah pusat Pemkab. Rembang memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2025 untuk pembangunan Pustu di 6 titik yang terbagi dimasing-masing kecamatan.
" Mulai dari kecamatan Kaliori di desa Sambiroto, Sumber di desa Sekarsari, Bulu di desa Warugunung, Gunem desa Sendangmulyo, Pamotan didesa Sidorejo dan Sedan di desa Sambong," bebernya.
Sedangkan untuk tenaga nakesnya, dr. Ali Shofii mengatakan diambilkan dari puskesmas setempat sesuai dengan aturan minimal ada 1 bidan desa dan 1tenaga perawat.
" Sedangkan Pustu nanti merupakan tempat berkantornya tenaga kader-kader kesehatan dari desa setempat, termasuk pengelolaan pos Yandu ,ibu hamil dan tempat pertemuan saat tenaga kesehatan puskesmas turun ke desa," ucapnya.
Ali Shofii juga menjelaskan Pustu (Puskesmas Pembantu) adalah fasilitas kesehatan yang lebih kecil dan terletak di tingkat desa atau kecamatan, yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil atau pedesaan.
Yang Lebih penting bagi masyarakat adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menyediakan fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai, mengurangi angka kesakitan dan kematian dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Di samping itu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif, termasuk pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi dan berperan dalam mendukung program kesehatan nasional dengan menyediakan data dan informasi kesehatan yang akurat dan terkini.
Dengan demikian, pembangunan Pustu dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan kesehatan di daerah terpencil atau pedesaan.
Untuk pembangunan Pustu sudah dimulai dibangun di awal bulan Agustus setelah lelang.
"Lama pengerjaan 120 hari dan masing-masing Pustu kisaran Rp 750.000.000 jadi jumlah alokasinya mencapai sekitar 4,3 Milyard," pungkasnya. (Sigit)
0 Komentar