Blora – SD Muhammadiyah 1 Blora berkomitmen memberikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), meski berbagai tantangan masih dihadapi.
Kepala SD Muhammadiyah 1 Blora, Supriyanto, S.Pd.SD, menegaskan bahwa sekolah tidak boleh menolak keberadaan anak-anak dengan kondisi khusus.
“Memang ada, walaupun kondisinya berbeda, tetap tidak bisa kami tolak. Anak-anak yang tantrum misalnya, tetap kami terima agar mereka terbiasa belajar. Hanya saja, ketika jam pelajaran baru berjalan sekitar 40 menit, mereka sudah ingin pulang. Itu tantangan bagi kami,” ujar Supriyanto saat ditemui, Senin (16/9/2025).
Ia menambahkan, ada pula anak yang sangat aktif hingga berpotensi mengganggu teman-temannya. Untuk menyiasati hal itu, guru memberikan tugas tambahan bagi siswa yang sudah selesai belajar agar tetap fokus.
“Intinya butuh perhatian lebih, tidak bisa disamakan dengan siswa lain,” jelasnya.
Meski begitu, Supriyanto mengakui bahwa pihaknya masih kekurangan tenaga pendamping khusus. Hingga saat ini, belum ada guru pendamping yang secara khusus menangani ABK di sekolah.
Padahal, menurutnya, beberapa waktu lalu ada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Unit Layanan Disabilitas (ULD), namun hanya diikuti sebagian perwakilan.
“Kami berharap hasil Bimtek bisa diturunkan kepada seluruh guru. Dengan begitu, kami mendapat arahan yang tepat untuk menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus. Selama ini, kami hanya mengandalkan kesabaran dan pengalaman di lapangan,” ujarnya.
Supriyanto menegaskan, sabar adalah kunci utama dalam mendampingi ABK, namun tanpa dukungan pelatihan dan pendampingan, guru merasa belum maksimal.
“Kami butuh pelatihan, agar lebih siap menghadapi kondisi anak-anak ini. Jangan sampai kami dilepas begitu saja,” pungkasnya.(Mz.Dhe)
0 Komentar