About Me

header ads

NASI KUNING MBG BERAIR DITOLAK SMPN 5 REMBANG, SPPG MONDOTEKO BERI KLARIFIKASI



Beberapa awak media, Babinsa dan driver ojek online ikut menyantap makan  siang dari pengembalian MBG SMPN 5 Rembang, dan memeriksa rantang MBG sekolah lain yang habis saat turun dari Armada.

REMBANG. Mediaedukasinet.com-Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mondoteko memberikan klarifikasi terlait nasi Kuning yang diberikan di SMPN 5 Rembang sudag berair. Rabu (1/10).

Kepala Dapur  Riyadi Sholikin yang didampingi ahli gizi Salma Zulaini kepada awak media menyampaikan bahwa MBG yang kami kirimkan sudah sesuai dengan standar dan masih layak untuk dimakan.

"Kami melayani 14 sekolah dimana  yang menolak hanya SMPN 5 Rembang. Padahal dari 13 sekolah itu tidak ada keluhan  atau komplain apa-apa," jelasnya. 

Bahkan beberapa awak  media yang langsung mengunjungi dapur kami juga ikut makan bersama dan memakan nasi yang ditolak tadi. beberapa warga sekitar serta dan beberapa draver  ojek, Babinsa juga ikut menikmati makan di dapur MBG. 

Untuk pengiriman yang bersamaan dengan SMPN 5 itu sama dengan SMPN 6 Rembang. hasilnya juga makannya habis semua dan tidak tersisa sedikitpun. Disinggung dengan pengembalian ini ia akan berkoordinasi dengan SMPN 5 mau dilanjutkan apa tidak, dan secara material ini juga merugikan. 

Sementara Ahli Gizi. Salma Zulaini membenarkan bahwa sebetulnya nasi tidak basi, namun hanya lunak saja karena kebanyakan air saat menanaknya mengingat jumlah yang disajikan ada 3200 porsi. 

" Sebelumnya kami juga sudah menerapkan SOP sesuaikan standar sebelum masuk dapur, mulai cuci tangan pergantian celemek, sepatu harus steril dulu. Kami juga sudah meminta maaf bila makanan yang kirimkan nasinya terlalu lembek,"bebernya.

Kepala DKK Rembang Ali Shofii, mengatakan tim kesehatan langsung melakukan cek di lapangan dan mengobservasi dan melakukan pengamatan dengan tim. 

" Setelah kami lihat ternyata dari tekstur nasinya lembek, tidak ada bau yang menyengat. Jadi kalau orang Jawa mengatakan nasinya lembek" jelasnya. 

Seharusnya sebelum sekolah melakukan harusnya koordinasi dulu dengan satgas MBG. 

" Nanti dari Tim Satgas akan melakukan pengecekan terlebih dahulu bahwa ini layak atau tidak untuk disajikan. Baru tim satgas memberikan kepastian," ucapnya.

Tetapi sebagai sebagai tindak lanjut, tetap mengambil sampel untuk kami bawa ke laborat. 

Sedangkan untuk kelanjutan MBG di SMPN 5 tetap kita lanjutkan, dan satgas MBG tetap akan memberikan pengawasan semua SPPG agar hal-hal Seperti ini tidak terulang lagi, paparnya.

Ketika dikonfirmasi lewat whaatsaap kepala sekolah SMPN 5 Menik Mustikatun mengatakan belum.

" MBG ketika datang akan dicek dulu oleh tim, kalau layak kita distribusi, kalau seperti tadi ya dikembalikan," pungkasnya.(Sigit).

Posting Komentar

0 Komentar