Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora mengungkapkan untuk tahap selanjutnya vaksinasi akan memprioritaskan tenaga pendidik.
“Minggu depan kita alokasikan 1000 guru untuk divaksin,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Blora Edi Widayat, Sabtu (20/3).
Dikatakan Edi, jelang sekolah tatap muka, Vaksinasi bagi tenaga pendidik akan lebih diutamakan bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun.
“Diutamakan yang 50 tahun ke atas. Untuk siswa tidak perlu divaksin. Karena vaksin ini untuk 18 tahun ke atas,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Hendi Purnomo saat rapat koordinasi persiapan pembelajaran dengan pertemuan tatap muka dengan Bupati Blora, Arief Rohman dan seluruh stake holder.
"Sebenarnya Blora sudah pernah uji coba beberapa kali untuk persiapan tatap muka, dan sudah disetujui orang tua untuk pelaksanaannya, sejak bulan Desember tahun lalu, namun karena ada Surat Edaran Gubernur, untuk menunda pelaksanaannya, sekarang kelihatannya dikaji kembali untuk dibuka, jajaran Pendidikan Blora sudah siap," ungkapnya.
Dukungan PGRI Blora
Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Blora, Sintong Joko Kusworo mendukung penuh vaksinasi bagi tenaga pendidik. Ia pun tidak mempermasalahkan vaksinasi lebih akan diberikan kepada guru berusia di atas 50 tahun.
“Prinsipnya kita akan menghormati semua. Apalagi mereka, atau guru yang di atas 50 tahun itu kan rentan, jadi dengan divaksin mereka bisa lebih semangat. Kalau untuk anak-anak kan mungkin imun dia kuat, bisa lari sana-lari sini,” ucapnya.(rome/***)
0 Komentar