Sebagai bentuk solidaritas sekaligus mengutuk kekerasan yang menimpa jurnalis Tempo, Nurhadi, di Surabaya, sejumlah jurnalis di Kabupaten Blora menggelar aksi di Tugu Pancasila, Kamis (1/4/2021).
Dalam aksinya, para jurnalis membawa poster bermacam tulisan. Di antaranya berisi tuntutan agar aparat mengungkap secara tuntas kekerasan yang menimpa Nurhadi.
"Ini adalah preseden buruk ketika tidak diusut tuntas. Kalau tidak, ke depan bisa saja aksi kekerasan serupa kembali terjadi," ujar koordinator lapangan, Mahfudz Muntaha.
Mahfudz melanjutkan, ada payung hukum yang melindungi kerja-kerja jurnalis. Oleh sebab itu, jangan takut untuk diliput jika memang berada di posisi yang benar.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blora, Heri Purnomo, mengutuk aksi kekerasan yang menimpa Nurhadi. Jangan sampai ke depan ada tragedi kekerasan serupa yang menimpa wartawan di daerah lain.
"Usut tuntas. Kami mendorong agar Polisi mengusut tuntas kekerasan yang menimpa Nurhadi," ujar Heri.
Heri menambahkan, aksi yang melibatkan sepuluh wartawan dari berbagai media di Kabupaten Blora selain ajang solidaritas, juga kampanye tolak kekerasan terhadap wartawan.
"Sesama profesi, kami juga turut prihatin atas kekerasan tersebut," tandasnya.
Seperti diketahui, Nurhadi menjadi korban penganiayaan saat melakukan reportase di Gedung Samudra Bumimoro, Sabtu (27/3/2021) malam. Di sana, Nurhadi berencana meminta keterangan terkait kasus dugaan suap yang dilakukan oleh Direktur Pemeriksaan Ditjen Pajak Kemenkeu, Angin Prayitno Aji, yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).(***)
0 Komentar