Dr. H. Bambang Sadono, SH., MH., politisi senior Partai Golkar kembali maju menjadi calon legeslatif untuk DPR RI.
Keputusan politik di Jakarta mempengaruhi kebijakan di daerah, apabila tidak ada orang Blora yang jadi DPR RI, maka kepentingan daerah itu tidak ada yang memperjuangkan.
Hal itu dikatakan oleh politisi senior Partai Golkar yang berasal dari Blora, Dr. H. Bambang Sadono, SH., MH., saat hadir di SMA 1 Blora untuk memberikan materi tentang Jurnalistik bagi pelajar di Aula Gedung SMA 1 Blora, Senin (15/5/2023).
Mantan Ketua Kelompok DPD di MPR periode 2014 - 2019 itu mengatakan, terkait pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Blora, seperti hutan kayu jati, minyak dan gas bumi secara regulasi diatur oleh pemerintah pusat.
" Keputusan diambil oleh pusat semua, karena itu harus ada yang memperjuangkan kepentingan Daerah di tingkat pusat, " ujarnya.
Bambang Sadono yang juga pernah menjadi wakil ketua DPRD provinsi Jawa Tengah untuk periode 2009-2014 itu mengatakan, Blora adalah daerah yang kaya akan SDM berupa migas dan kayu, tapi selama ini masyarakatnya belum merasakan damlaknya.
" Salah satu contohnya terkait pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) migas, jadi orang Blora selama ini sial, karena mendapatkan pembagian yang sedikit, " tegas Bambang Sadono.
Untuk itu, Bambang yang selama ini juga dikenal sebagai jurnalis yang pernah memimpin harian umum Suara Merdeka (Semarang) dan Suara Karya kembali satu calon legislatif di DPR RI.
Maju melalui dapil Jawa Tengah 3, yang meliputi wilayah Kab. Blora, Grobogan, Pati dan Rembang, Bambang Sadono bertekad untuk kembali lagi berjuang dan membantu persoalan Blora.
"Coba kiita amati, sudah beberapa periode ini tidak ada orang Blora yang menjadi DPR-RI, maka itu saya tentu harus berfikir dari situ saya mendaftarkan sebagai Bacaleg DPR RI kembali lagi dan bisa membantu Blora,” pungkasnya. (**/)
0 Komentar