About Me

header ads

Cegah Wabah DB, Kelurahan Mlangsen Galakkan Kebersihan Lingkungan

Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora gerak cepat dalam penanggulangan dan pencegahan wabah Demam Berdarah (DB)  di lingkungan Kelurahan Mlangsen.

Melalui surat edaran selurah Ketua Rukun Tetangga  (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk di sampaikan ke warga di seltiap RT/RW untuk melaksanakan Kerja bakti di lingkungannya, Blora (3/3/2024).

Kepala Kelurahan Mlangsen, Evi Kartikasari bersama  Ketua Rukun Tetangga dan ketua RW serta tokoh masyarakat Mlangsen menyampaikan kegiatan kerja bakti ini merupakan upaya melakukan pencegahan  wabah DBD. 

" Pemerintahan Kelurahan Mlangsen  merespon ramenya di grup setiap RT membicarakan persoalan tentang DB," ucapnya. 

Ditambahkan Evi Kartikasari, dalam menanggulangi DB tidak hanya dengan Fogging, akan tetapi dengan membersihkan tempat tempat yang sering digunakan berkembangbiaknya nyamuk  Aedes Aegypti.

" Dengan Cara 3M, menutup, menguras, mengubur agar tidak bisa berkembangbiak," jelasnya.

Bersama tokoh masyarakat dan Ketua LKMK Kelurahan Mlangsen terjun ke lapangan untuk monitor dan ikutserta melakukan  kerjabakti bersama masyarakat kelurahan Mlangsen.

Sementara Eko Arifianto, selaku pegiat Lingkungan dan Ketua LKMK Kelurahan Mlangsen mengatakan bahwa ini merupakan sebuah langkah awal yang bagus yang di lakukan Pemerintahan Kelurahan Mlangsen.

" Sebuah sinergitas dilakukan pemerintah bersama masyarakat misalnya lingkungan Kelurahan untuk bersama-sama," katanya. 

Dijelaskan Eko,  dalam hal ini sangat penting menjaga lingkungannya dari sampah,  ketika lingkungan bersih artinya yang bisa dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Mlangsen.

Diterangkan oleh Eko Kotak, saat ini di Kabupaten  Blora  yang terjadi pada bulan Januari 2024  kurang lebih 154 kena Deman Berdarah (DBD) dan 9 orang meninggal dunia.

Dengan banyak jumlah terkena DBD ini sebagai  peringatan kita semua untuk menjaga lingkungan yang  sangat penting dilakukan oleh pemerintah beserta warga masyarakat.

Eko Arifianto selaku berharap  kerja bakti yang dilaksanakan bukan sebagai seremonial yang di lakukan hanya ketika ada wabah DB.

"  Akan tetapi harus dilakukan secara rutin oleh warga, " ucapnya. 

Lebih lanjit Eko berharap kegiatan ini bisa menjadi semacam budaya atau tradisi yang mesti terus digencarkan oleh semua warga masyarakat. (ms dhe&hd)

Posting Komentar

0 Komentar