About Me

header ads

Ahmad Labib Hilmy Kukuhkan Pendidikan Agama dan Pesantren sebagai Pilar Pembentukan Karakter di Kabupaten Blora

gus-labib-ketua-Komisi-D-DPRD-Blora

Ahmad Labib Hilmy, seorang tokoh pendidikan yang dikenal luas di Kabupaten Blora, kembali menjadi perhatian publik setelah terpilih lagi sebagai DPRD untuk periode 2024-2029. Dalam pernyataan persnya yang disampaikan pada Rabu (13/03/2024), Gus Labib, sapaan akrabnya, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan dunia pendidikan, khususnya di madrasah dan pesantren.

"Sebagai seorang yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas di dunia pesantren, aspirasi kulo (saya) tetap di dunia pendidikan. Khususnya, saya akan terus memperjuangkan pengembangan madrasah dan pesantren di Kabupaten Blora. Kami dorong agar Perda Pesantren dan Pendidikan Keagamaan di wilayah ini segera dilaksanakan," ujar Gus Labib.

Pesantren dan madrasah, menurut Gus Labib, memiliki peran penting dalam pendidikan Islam di Indonesia. Dalam wawancara eksklusif dengan Media Edukasi, ia memaparkan beberapa kelebihan dari kedua lembaga pendidikan Islam tersebut dibandingkan dengan pendidikan formal.

Peran Pesantren dan Madrasah

"Pesantren memiliki peran yang sangat penting bagi peradaban bangsa. Pesantren tidak hanya sebagai tempat pendidikan agama, tetapi juga sebagai benteng keutuhan agama dan budaya serta penjaga tradisi keagamaan. Perkembangan pesantren yang terus membuka diri pada pembaharuan dan mengikuti perkembangan zaman menjadi hal yang sangat penting. Keberadaan pesantren telah disetarakan dengan pendidikan formal pada umumnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren," paparnya.

Tak kalah pentingnya, Gus Labib juga menggarisbawahi peran madrasah dalam memberikan pendidikan agama dan umum kepada para siswa. "Madrasah merupakan upaya formalisasi pendidikan Islam. Meskipun tak berbeda jauh dengan sekolah umum yang berada di bawah naungan pesantren, madrasah memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mendapatkan ijazah formal. Ini sangat penting untuk melamar pekerjaan formal, di bidang industri, bahkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya," ungkapnya dengan lugas.

Namun, lebih dari sekadar pemberian ilmu agama, baik pesantren maupun madrasah memiliki peran penting dalam pendidikan karakter di Indonesia. "Pesantren memiliki fokus yang sangat kuat pada pendidikan moral dan etika Islam. Para santri diajarkan nilai-nilai keagamaan, kesederhanaan, dan kedisiplinan. Mereka tinggal bersama dalam lingkungan pesantren, yang memperkuat nilai-nilai kerjasama, toleransi, dan kebersamaan. Pesantren juga mengajarkan nilai-nilai Islam seperti akhlak, kejujuran, dan tanggung jawab sosial," jelas Gus Labib dengan penuh semangat.

Penggabungan Nilai Tradisional dan Modern

Lebih lanjut, Gus Labib menjelaskan bahwa madrasah menggabungkan pendidikan agama dengan kurikulum umum, yang membantu siswa memahami nilai-nilai agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. "Madrasah juga mengajarkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, yang memperkuat karakter nasionalisme dan pluralisme. Selain itu, madrasah memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan berbagai latar belakang budaya dan agama, memperkaya pemahaman mereka tentang keragaman dan mengembangkan keterampilan sosial," tambahnya.

"Pada praktiknya, baik pesantren maupun madrasah berusaha menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan pendekatan modern dalam pendidikan karakter. Keduanya berkontribusi pada pembentukan generasi yang berakhlak, beretika, dan bertanggung jawab," pungkas Gus Labib dengan mantap.

Dengan kembalinya Ahmad Labib Hilmy sebagai Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Blora, harapan akan perkembangan pendidikan agama dan pesantren di wilayah Blora kian menguat. Para pendukung dan pemerhati pendidikan berharap agar program-program Gus Labib dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Blora. (HI) 

Posting Komentar

0 Komentar