About Me

header ads

Perhutani Mantingan Gelar Simulasi Kebakaran Hutan

 

Usai gelar apel karhutla dilakukan simulasi pemadaman hutan yang tetrbakar yang diperagakan oleh siswa siswi SMK Manokwari.

REMBANG, mediaedukasinet.com-Perhutani Mantingan menggelar simulasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Wana Wisata Kartini Mantingan. 

Kegiatan Karhutla melibatkan unsur TNI, Polri, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Polhut, Polter dan juga siswa PKL dari SMK Kehutanan Manokwari, Sabtu (7 /09/24).

Adm Mantingan, Yohanes Eka Cahyadi  menyampaikan bahwa dengan adanya gelar simulasi dan apel Karhutla ini untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan di kawasan hutan KPH Mantingan. 

"Apalagi bulan September tahun 2024 kita memasuki musin kemarau yang sangat panjang," ucapnya.

"Kita perlu meningkatkan sinergitas dengan TNI, Polri, masyarakat, pemerintah Daerah dan juga tokoh-tokoh masyarakat  di sekitar kawasan hutan," sambungnya.

Dimusim kemarau ini daun jati meranggas dan mudah terbakar bila ada oknum yang membakar lahan untuk pembersihan.

Disamping itu, dikatakan olehnya disiagakan petugas di lapangan untuk tetap waspada dalam melakukan patroli rutin. 

"Karena untuk pera pembakar lahan kawasan hutan itu bisa dituntut pidana. Dan masuk dalam kategori perusakan kawasan hutan sesui dengan UU 41 tahun 2009,”terang dia.

Lanjut dia, informasi dari masyarakat sangat diharapkan apabila ada titik kebakaran di kawasan hutan Mantingan, bila ada laporan kebakaran dari masyarakat maupun petugas di lapangan untuk segera melaporkan kepada pejabat setempat untuk ditindak lanjuti dengan pihak –pihak exsternal untuk segera ditindaklanjuti untuk diadakan pemadaman.

"Bulan September ini ada beberapa petak hutan kita yang terbakar dan berkat kesigapan para petugas dilapangan serta masyarakat, Polisi dan TNI kebakaran bisa kita atasi dan padamkan, walaupun sempat juga merembet di area tebu mandiri kita," terangnya.

Dirinya mengatakan, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Damkar kabupaten Rembang dan beberapa desa di sekitar hutan sudah terbentuk Desa Tanggap Bencana (destana) yang dibentuk sekitar  tahun 2023 di desa Tanjung Kecamatan Sulang. 

"Dan ini sangat membantu sekali dalam memantau kebakaran di kawasan hutan dan lahan," ucapnya.

Untuk pos pantau yang berada  di bagian Kesatuan Hutan Sudo sudah kita disiagakan petugas  yang berada di menara dengan ketinggian 20 Meter. 

"Semua titik api bisa terlihat ketika kita berada di menara pandang.”pungkasnya. (Sigit). 

Posting Komentar

0 Komentar