Tiga atlit tinju Siswa KKO Rembang, refita, Aliya dan Gilang memamerkan medali yang diperolehnya. Bersama pendamping kepala sekolah dan waka Kesiswaan ketika berpose di depan pintu masuk SMA N 3 Rembang.
REMBANG, mediaedukasinet.com- Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) SMAN N 3 Rembang kembali torehkan prestasi gemilang bidang tinju pelajar dalam gelaran Pati Combat Pelajar Se Jawa Tengah.
Pelaksanaan pertandingan dilaksanakan GOR Pesantenan Pati Sabtu (29/09/24).
Kepala Sekolah, Dedi Wibowo MPd ketika ditemui di ruang kepala sekolah mengatakan bahwa siswa siswinya dari KKO berhasil sabet medali emas dan perak dalam kegiatan Pati Combat Pelajar se Jateng.
"Persiapan kami hanya seminggu. Kami lalu mencari atlit –atlit tinju di kelas 50 hingga 55 dan kelas berat," ujarnya.
Dedi Wibowo menjelaskan, dalam persiapan yang hanya satu Minggu ini mendatangkan pelatih tinju Putri Rita Wulansari yang juga mantan atlit tinju Rembang.
" Kebetulan kami juga dapat bantuan dari Pemkab Rembang Ring tinju. Makanya kami manfaatkan untuk mengenalkan olah raga tinju di Rembang lewat KKO. Kebetulan Pembina Kelas KKO Joko Adib SPd begitu jeli dalam memilih atlit-atlit yang akan diterjunkan dalam Pati Combat,”tutur dia.
Dedi mengatakan, pihaknya ingin membuktikan bahwa SMA N 3 Rembang banyak bibit atlit yang potensial.
Lebih lanjut, Dedi Wibowo menyampaikan sekolah selalu memberikan pemahaman bagi siswa untuk tidak rendah diri. Tidak harus berprestasi dalam dunia akademik. Tetapi non akademik pun sekolah akan memberikan apresiasi.
Sekarang ini yang dibutuhkan dalam dunia kerja adalah skil. Semakin kalian mempunyai skil yang tinggi akan menjadi bekal dan rebutan dalam dunia kerja.
Dari atlit yang kami kirimkan Rasya Gemilang kelas XII asal dari Desa Pasar banggi Rembang berhasil mengalahkan lawannya dari kota kretek Kudus.
Sedangkan untuk Putri atas nama Aliyah Rohmaniah kelas X berhasil meraih medali perak dan Refita Nurul juga memperoleh medali perak. Mereka semua didampingi dan dilatih oleh pelatih tinju Rita Wulansari.
Ketika ditanya mengapa senang menggeluti dunia tinju padahal tinju itu olah raga keras dan petinju putri itu jarang? Secara spontan ia menjelaskan bahwa awalnya dirinya tidak diperbolehkan oleh orang tua. Tetapi dia mampu meyakinkan kepada orang tua.
"Karena keinginan kuat dari hati saya orang tua akhirnya setuju membolehkan. Dan kami latihan di sasana Cobra dibimbing mbak Rita,” ujar Aliya yang diiyakan juga oleh Nurul dan Gilang.
Apakah masih akan menekuni dunia tinju atau hanya sekedar iseng?
"Kami akan terus tekuni dunia yang kami rintis dan ingin menjadi atlit tinju profesional dan memenagkan kejuaraan yang akan kami ikuti, ucapnya dengan penuh semangat," jelasnya.
Guru pembimbing KKO, Joko Adib menambahkan ia sangat kaget juga senang karena baru pertama kali bertanding ikut kejuaraan bisa memperoleh medali emas dan perak.
"Mereka adalah atlit muda yang perlu mendapatkan bimbingan dan juga jam terbang untuk mengasah teknik dan ketrampilannya dalam bertinju dan mempersiapkan pertandingan selanjutnya,"tuturnya.
Sekolah juga akan mengundang orang tua dan memberikan apresiasi atas prestasi siswa siswi KKO di SMA N 3 Rembang.
"Agar orang tua juga ikut mendukung anaknya dalam menekuni dunia tinju yang telah menorehkan prestasi yang membanggakan bagi sekolah kami,”pungkasnya. (Sigit).
0 Komentar