REMBANG. mediaedukasinet.com. Dinas Pertanian bersama kodim 0720 Rembang dan Bulog lakukan Serapan Gabah panen di lokasi desa Dresi Kulon kecamatan Kaliori. Kamis (20/2/25).
Kepada awak media kepala dinas Pertanian Agus Iwan mengungkapkan bahwa sesuai dengan instruksi Presiden bahwa untuk harga gabah yang dibeli dari petani sebesar Rp.6.500 per kilo gram. hal ini untuk memberikan kesejahteraan kepada petan.
Demikian juga untuk pedagang di luar Bulog untuk mengambil peran dalam membelinya juga minimal sama dengan keputusan pemerintah kalau lebih malah lebih baik. Ini untuk memberikan nilai tambah bagi petani dan mereka tidak rugi lagi karena permainan para tengkulak.
Selama ini para petani kita dipermainkan oleh para pedagang liar yang kadang kala membeli gabah dengan harga murah.
Namun sekarang Dinas Pertanian bersama Kodim Rembang akan mengawasi dan memberikan pelayanan pendampingan kepada mereka, agar gabah mereka yang bisa dibeli sesuai dengan regulasi yang sudah diatur oleh pemerintah.
Dimusim tanam berikutnya petani akan lebih giat dalam mempersiapkan tanaman padinya karna harga gabah kering meningkat dari sebelumnya. serapan gabah panen ini kita optimalkan dan berkolaborasi dengan semua pihak , melibatkan multi stageholder yang ada di Rembang."papar Agus.
Bulog secara gamblang oleh pemerintah diminta untuk menyerap Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga Rp.6.500 per kilogramnya. Di momentum panen raya padi Iki adalah untuk mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan kwalitas beras terbaik.
Sesuai dengan keputusan badan pangan Nasional nomor 2 tahun 2025 tentang perubahan atas harga pembelian gabah (HPP) dan Rafaksi harga gabah dan beras standar kwalitas GKP dengan harga Rp. 6.500 per kilo gram dengan kadar air 25% dan kadar hampanya 10%.
Dengan adanya aturan itu maka nantinya beras yang disalurkan dari Bulog kepada masyarakat merupakan beras yang mutunya baik. untuk itu para petani harus minimal mempunyai mesin pengering padi sehingga bisa menghemat pengeringan alami yang biasanya di jemur dijalan raya maupun di depan halaman rumahnya.
Agus Iwan juga mendorong pentingnya kerja sama lintas stage holder dan semua pihak terkait, agar program tersebut benar benar bisa mensejahterakan petani yang selama ini dipermainkan oleh para tengkulak yang mencari keuntungan sendiri, pungkasnya. (Sigit).
0 Komentar