Blora – Atik (50), istri dari Yunus (52), salah satu korban selamat dalam insiden jatuhnya lift crane di proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, masih terus berjuang demi kesembuhan suaminya. Hingga kini, Yunus menjalani perawatan rutin melalui layanan homecare di rumahnya yang sederhana di Desa Purworejo, Kecamatan Blora.
Di rumah beralaskan tanah dan berdinding papan itu, Yunus kini sudah bisa duduk meskipun belum mampu berjalan. Kedua kakinya masih terbalut perban akibat cedera serius yang dideritanya dalam insiden maut pada 8 Februari 2025 lalu, yang merenggut lima nyawa pekerja lainnya.
Terbatasnya Bantuan, Keluarga Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari
Atik mengaku hanya bisa pasrah menerima keadaan suaminya yang kini tak lagi bisa bekerja. Sebagai ibu rumah tangga dengan tiga anak, ia tidak memiliki penghasilan sendiri. Selama ini, ia hanya mengandalkan bantuan gaji mingguan Rp 480 ribu dari RS PKU Muhammadiyah Blora, yang langsung ditransfer ke anaknya.
Meski bantuan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, Atik mengaku masih kesulitan membayar biaya sekolah anaknya yang duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs). Iuran sekolah sebesar Rp 35 ribu per bulan pun terpaksa dicicil. "Sekarang masih belum lunas, saya baru bisa bayar Rp 100 ribu," tuturnya lirih.
Pihak RS PKU Muhammadiyah Blora sebenarnya telah memberikan bantuan uang sebesar Rp 1,2 juta dan sembako. Namun, biaya pengobatan Yunus yang masih terus berlanjut membuat kondisi keuangan keluarga semakin terjepit. Setiap minggu, Yunus harus menjalani perawatan intensif, termasuk kontrol medis dan penggantian perban.
Khawatir Masa Depan, Berharap Bantuan Pendidikan
Selain memikirkan pemulihan suaminya, Atik juga cemas akan masa depan anak-anaknya. Dengan kondisi Yunus yang belum bisa bekerja dan kemungkinan masa pemulihan yang panjang, ia takut anak-anaknya tidak bisa melanjutkan pendidikan. "Saya ingin anak-anak tetap sekolah, jangan sampai putus di tengah jalan," harapnya.
Atik berharap ada lebih banyak perhatian dan bantuan, terutama untuk biaya pendidikan anak-anaknya dan keberlangsungan hidup keluarganya. "Kalau ada yang berkenan membantu, kami akan sangat bersyukur," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Masyarakat yang ingin membantu keluarga Yunus dapat menghubungi pihak desa atau lembaga sosial setempat untuk menyalurkan bantuan.( Mz dhe )
0 Komentar