About Me

header ads

Blora Ekspor Produk Kayu Jati ke New Zealand: Tanda Kebangkitan UMKM Lokal


Blora,  – Pemerintah Kabupaten Blora kembali mencetak prestasi dalam sektor ekspor. Produk kayu jati unggulan asal Blora resmi diekspor ke New Zealand. 

Pelepasan ekspor ini ditandai dengan pemotongan pita secara simbolis oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Blora, Kiswoyo, bersama Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto, serta jajaran Forkopimcam Jepon di Gedung IKM Jepon, Blora, Kamis (24/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengiriman kontainer keempat dari total tujuh kontainer yang telah dipesan oleh buyer internasional dari berbagai negara seperti Kanada, New Zealand, Amerika Serikat, dan Belanda.

 “Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan hasil nyata dari proses panjang yang dimulai dari partisipasi Blora di ajang pameran IVEC. Produk-produk dari pelaku UMKM dan IKM Blora, khususnya sektor kayu jati, berhasil lolos kurasi dan mendapatkan respon positif dari pasar luar negeri,” ungkap Kiswoyo.

Kiswoyo menyebutkan, fasilitasi pemerintah daerah dan provinsi sangat menentukan dalam pembukaan akses pasar ekspor ini. Setelah tampil di IVEC Jakarta yang berskala internasional, permintaan dari luar negeri pun berdatangan.

Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, menegaskan pentingnya dukungan anggaran bagi pelaku ekspor lokal.

“APBD Blora hanya menyumbang 14 persen terhadap PDRB. Artinya, 86 persen sisanya berasal dari sektor swasta, UMKM, dan usaha perorangan. Karena itu, ekspor seperti ini harus jadi prioritas. Pemerintah harus mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk mendukung partisipasi pelaku usaha di pameran-pameran internasional,” tegas Siswanto.

Ia juga menyoroti pentingnya keikutsertaan Blora dalam pameran-pameran luar negeri yang selama ini belum banyak dimanfaatkan karena keterbatasan anggaran transportasi dan akomodasi. Padahal, peluang dari Kementerian dan KADIN sangat terbuka lebar.

Koordinator Workshop Produk Ekspor Kayu Jati Blora, Widya Sinta, menyampaikan bahwa workshop yang berlangsung di Jepon ini merupakan bagian dari strategi besar untuk membangun kawasan industri Blora.

 “Workshop ini menjadi ruang pamer bagi buyer mancanegara. Tahun ini saja sudah ada lima buyer yang datang langsung ke sini. Mereka baru tahu bahwa produk ini bukan dari Jepara atau Bali, melainkan asli Blora,” ujar Sinta.

Workshop ini menampung lebih dari 20 IKM kayu jati dari berbagai kecamatan di Blora. Produk-produk tersebut menjalani proses finishing dan packaging di lokasi yang sudah difasilitasi oleh Dinas Dindagkop UKM Blora.

Sinta menambahkan bahwa kegiatan ini berawal dari dorongan informasi dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Blora serta dukungan dari dinas provinsi. Blora menjadi satu-satunya kabupaten yang lolos kurasi dari lebih 50 peserta, dan kini sukses menembus pasar ekspor dengan nilai transaksi yang telah menembus angka Rp1,5 miliar.

Saat ini, produk kayu jati dari Blora telah menembus pasar Afrika Selatan, Austria, Amerika Serikat, hingga New Zealand. Rutin setiap bulan, ekspor dilakukan terutama untuk Austria. Dari hasil pameran IVEC saja, Blora sudah mengirim tiga kontainer langsung dari lokasi acara.

“Kunci dari keberhasilan ini adalah branding. Ketika kita menampilkan produk dengan identitas ‘Kabupaten Blora’, para buyer langsung percaya dan tertarik karena merasa dapat produk langsung dari sumbernya,” tutup Sinta.

Dengan keberhasilan ekspor ini, Blora membuktikan diri sebagai salah satu daerah dengan potensi industri kayu jati terbesar di Indonesia. Pemerintah daerah pun berharap kegiatan semacam ini dapat terus didukung, dikembangkan, dan dijadikan tonggak pertumbuhan ekonomi lokal berbasis ekspor (Mz.Dhe)

Posting Komentar

0 Komentar