BLORA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Blora meluncurkan program pelatihan usaha bertajuk “Golek Gawean Gampang” bagi 160 mustahik di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada Selasa (19/8/2025).
Pada peluncuran program tersebut, BAZNAS juga menyalurkan bantuan modal usaha untuk 50 mustahik produktif yang merupakan orang tua wali murid SRMA 18 Blora.
Ketua BAZNAS Kabupaten Blora, H. Sutaat, S.Pd, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari visi-misi Bupati Blora untuk mengurangi angka pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pelatihan Golek Gawean Gampang meliputi berbagai keterampilan, seperti servis mobil, menjahit, tata rias, pertukangan, hingga perbengkelan. Mereka didampingi TKSK dari Dinas Sosial. Peserta juga akan menerima peralatan usaha sesuai bidang yang dipilih. Untuk bidang servis mobil, peserta mendapat sertifikat hasil kerja sama dengan Asosiasi Pengemudi Bedul Nusa, termasuk fasilitas SIM,” terang Sutaat.
Selain pelatihan, BAZNAS juga menyalurkan bantuan modal usaha tunai untuk 50 wali murid SRMA 18 Blora yang mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu (desil 1 dan 2). Para penerima akan didampingi oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mengembangkan usaha produktif, mulai dari beternak kambing, membuka warung, hingga usaha kecil lainnya.
Tak hanya itu, sebanyak 60 mustahik akan mendapatkan pelatihan digital marketing melalui kerja sama dengan STAI Muhammadiyah Blora.
“Pemasaran online sedang berkembang pesat, sehingga generasi muda harus kita siapkan agar mampu bersaing di era digital,” tambah Sutaat.
Di bidang kesehatan, BAZNAS juga berkolaborasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk membantu pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi 1.000 masyarakat kurang mampu. Kerja sama dengan BPJS tersebut berlaku selama 16 bulan hingga akhir 2026.
Bupati Blora, H. Arief Rohman, yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa program BAZNAS menjadi wujud hadirnya negara di tengah masyarakat.
“Hari ini kita luncurkan empat kegiatan sekaligus, yaitu pelatihan usaha, bantuan modal untuk wali murid SRMA, pembiayaan BPJS Kesehatan untuk 1.000 peserta, serta pelatihan digital marketing. Intinya, negara harus hadir dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” kata Arief.
Bupati juga menekankan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di Blora wajib melayani masyarakat tanpa diskriminasi, termasuk warga miskin yang belum terdaftar BPJS. “Kalau ada warga sakit, jangan sampai ditolak hanya karena tidak punya biaya. Itu hak masyarakat yang harus kita layani,” tegasnya.
Pemkab Blora bersama BAZNAS berkomitmen untuk terus memperluas bantuan dan menggandeng berbagai pihak, termasuk ASN dan dunia usaha, agar dana zakat, infak, dan sedekah semakin besar sehingga manfaatnya lebih luas dirasakan masyarakat. (Mz.Dhe)
0 Komentar