REMBANG. Mediaedukasinet.com-Kondisi SDN Jeruk Kecamatan Pancur, Kabupaten hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah, walaupun ruang pembelajaran juga sudah ditopang bambu.
Ketika media menyambangi SDN Jeruk, pada Senin (8/9/2025) tampilan dari depan pagar dan tampilan dari luar nampak bersih dan indah namun di dalamnya ternyata bangunan sangat mengkhawatirkan bagi siswa-siswinya.
Bangunan yang membujur ke utara ada 5 ruang ruang kelas 1,2,3 UKS Gudang Olah raga kamar mandi dulunya hanya rusak ringan. Tetapi belum ada perhatian.
Menurut salah satu guru yang enggan disebut namanya, sekitar awal bulan Agustus bangunan itu roboh untungnya terjadi pada saat tidak ada pembelajaran.
"Hal ini memicu kekhawatiran orang tua wali murid. mereka mengusulkan untuk deretan ruang - ruang kelas pembelajaran yang digunakan kelas 1, 2 dan 3 untuk dipindah," ujarnya.
Mengingat bangunan sebelahnya juga mengalami retak-retak, akhirnya ruang pembelajaran untuk anak-anak kelas 1 sampai kelas 3 dipindah.
" Karena bangunan sudah membahayakan bagi keselamatan anak-anak, pembelajaran akhirnya dipindah di perpustakaan, ruang ruang Mushola dan ruang yang ada yang masih layak untuk digunakan," tuturnya.
Ternyata kerusakan SDN Jeruk Pancur cukup parah. gedung yang digunakan untuk pembelajaran kelas 1 pun sebelahnya kusen kusen sudah ditopang bambu.
" Karena sudah tidak ada ruang lagi maka ya terpaksa masih kita gunakan, tetapi kami juga tetap was was pada saat pembelajaran terjadi hujan deras," ujar guru lainya menimpali.
Korwil Wilayah Pancur, Asnawi ketika ditemui awak media mengatakan bahwa sudah pernah membuat usulan perbaikan SD di wilayah kerja saya sekitar tahun 2023.
" Bahkan sudah kami petakan kerusakannya untuk segera mendapatkan perbaikan, Namun ketika usulan yang ada turun Justru SDN Jeruk gak dapat," ungkap dia.
Asnawi mengaku kecewa, yang seharusnya didahulukan justru SDN Jeruk, karena SD tersebut juga potensial.
" Setiap kelas lebih dari 20 siswa, dan keberadaanya juga dari jalan raya Provinsi Rembang Jatirogo sekitar 200 meter," terangnya.
Dikatakan Asnaei, kalau dilihat dari depan SD Jeruk ini kelihatan bagus namun ketika masuk ke dalam bangunannya sangat keropos ruang kelas banyak tiang penyangga plavon ambrol dan sudah gak kayak untuk digunakan.
" Tetapi karena terpaksa ya tetap digunakan,"bebernya dengan agak geram.
Salah satu wali murid menyayangkan bahwa sekolah ini kurang perhatian dari pemerintah. ini sudah diusulkan tetapi belum ada tanda-tanda perbaikan, hingga beberapa hari yang lalu deretan kelas 1 mengalami kehancuran alias roboh.
Kalau ini dibiarkan terus menerus lama lama orang takut menyekolahkan anaknya di SDN Jeruk.
"Namanya saja anak- anak kadang di waktu istirahat mereka bermain di ruang kelas berlarian kesana kemari. kalau dia main disekitar puing -Puing yang roboh tentu sangat membahayakan," ucapnya.
Ia berharap Bupati baru dapat memberikan perhatian untuk sekolah ini.(Sigit).
0 Komentar