BLORA — Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melalui Seksi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Aula UPTD SKB Blora, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang telah dilaksanakan bulan lalu.
Plt Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Blora, Titik Sri Purwati, SE., MM menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal dasar kepada para guru dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di sekolah maupun lembaga pendidikan.
“Setelah sosialisasi dan asesmen awal kemarin, ternyata hampir semua sekolah tanpa disadari memiliki anak-anak istimewa.
Plt Kasi Dikmas Dinas Pendidikan Blora, Titik Sri Purwati, SE., MM.
Dikatakan Titik, selama ini banyak guru yang belum paham bagaimana menangani mereka.
"Misalnya, ada anak yang belum bisa membaca atau anak yang terlalu aktif — guru perlu tahu pendekatan yang tepat,” ujar Titik Sri Purwati.
Ia menambahkan, ke depan ULD Kabupaten Blora akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Unit ini akan menjadi pusat layanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk pendampingan terapi dengan bekerja sama dengan rumah sakit maupun dinas terkait.
“Nantinya, anak-anak yang memiliki kesulitan bicara, membaca, atau perkembangan lainnya akan kita jadwalkan untuk terapi seminggu sekali atau dua kali di ULD,” jelasnya.
Titik juga mengakui, dari hasil pemantauan di lapangan, sarana dan prasarana sekolah di Blora masih belum ada ramah bagi anak berkebutuhan khusus.
“Sekolah lama umumnya belum memiliki fasilitas ramah disabilitas seperti lantai berkarpet empuk atau kamar mandi ramah anak. Padahal, sesuai undang-undang, sekolah tidak boleh menolak anak berkebutuhan khusus. Harapannya, nanti akan ada himbauan agar sarpras sekolah mulai diarahkan ke sana,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa guru harus memiliki empati dan kesabaran ekstra dalam mendampingi anak-anak istimewa.
“Jangan sampai ada penolakan terhadap anak berkebutuhan khusus. Kami masih menerima aduan terkait hal itu. Maka kami tekankan, anak-anak ini justru perlu penanganan khusus dan guru harus aktif serta memahami karakter mereka,” pungkas Titik.
Bimtek ini diikuti oleh para guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Blora, sebagai langkah awal membangun sekolah inklusif yang ramah bagi semua anak. (Mz.Dhe)




0 Komentar